Kamis 21 Jan 2021 09:09 WIB

Thailand jadi Lokasi Ekspansi Terbaru Upbit

Pihaknya berencana menawarkan pengalaman perdagangan yang aman dan stabil.

Ilustrasi aset digital.
Foto: Pixabay
Ilustrasi aset digital.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Salah satu bursa aset digital terkemuka di dunia, yang juga terbesar di Asia berdasarkan volume perdagangan, secara resmi meluncurkan Upbit Thailand

hari ini. CEO Upbit Thailand Peeradej Tanruangporn mengatakan,bUpbit Thailand juga telah diberikan persetujuan penuh dari Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC) untuk keempat lisensi bisnis perantara aset digital (pertukaran dan perantara cryptocurrency, pertukaran dan perantara token digital) setelah berhasil menyelesaikan audit dari SEC.

Pihaknya berencana menawarkan pengalaman perdagangan yang aman dan stabil berdasarkan keahlian Upbit selama bertahun-tahun dalam mengoperasikan salah satu bursa aset digital  terbesar di dunia. Selain itu, dengan keempat lisensi perantara aset digital, Upbit Thailand akan memperkenalkan berbagai aset digital yang menarik dan bervariatif kepada investor. 

“Saat ini merupakan waktu yang sangat menyenangkan bagi industri aset digital. Kami akan memberikan pengalaman trading terbaik di Thailand dengan keahlian kami yang telah diakui secara global. Selain itu, kami akan bekerjasama dengan bisnis aset digital teregulasi di Thailand serta pemain 

global lainnya untuk memperkenalkan layanan aset digital inovatif secara patuh dan bertanggung jawab,” kata Peeradej, Kamis (21/1).

Saat ini, kata dia, Upbit Thailand telah tersedia di semua platform (PC Web, Aplikasi Android, dan Aplikasi iOS). "Sebagai bagian dari peluncuran, Upbit Thailand menawarkan promo khusus 0% biaya maker dan  0,1% biaya taker untuk semua jenis pesanan bagi para pendaftar pertama di Upbit Thailand," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement