Jumat 22 Jan 2021 15:13 WIB

Depok Setuju Penanganan Covid-19 Jabodetabek Diambil Pusat

Usulan serupa sudah pernah dilayangkan Depok kepada pemerintah pusat pada Mei 2020.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Mas Alamil Huda
Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mendukung usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanggulangan Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Hal tersebut didasari karena semakin tingginya okupansi tempat tidur rumah sakit, serta terus meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Jabodetabek.

"Kami terus terang untuk ide dari DKI Jakarta, tentang penanganan Covid-19 diintegrasikan oleh pemerintah pusat memang harus disambut positif oleh kita, kerena secara konsepsi, Kota Depok adalah bagian dari kota-kota penyangga lainnya," ujar Idris di Balai Kota Depok, Jumat (22/1).

Idris menyebut, usulan serupa sudah pernah dilayangkannya kepada pemerintah pusat. Namun, saat itu Kota Depok masih mampu meningkatkan sarana-prasarana dan fasilitas penanganan.

"Sebetulnya kami dari Kota Depok sudah melayangkan surat sejak Mei 2020. Tapi saat itu kami masih mampu menanganinya dengan baik, dan tidak menyangka akan selama ini juga," terangnya.

Ia menambahkan, pemerintah pusat sudah saatnya turun tangan agar penanganan Covid-19 di Jabodetabek dapat terintegrasi lebih baik. Terutama terkait pengambilan kebijakan daerah dengan instansi terkait yang masih sering ditemukan kendala.

"Hal-hal seperti ini perlu kita perhatikan terkait kebijakan. Demikian juga masalah jam tutup, jam kegiatan usaha-usaha atau kegiatan masyarakat yang memang berbeda. Misalnya kami dengan Bogor dan Kota Bekasi, ini menimbulkan permasalahan," tutur Idris.

Idris mengungkapkan, Pemkot Depok telah berkerja sama dengan rumah sakit untuk penambahan ruang ICU, yang saat ini sudah terdapat 74 tempat tidur. Selain itu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan TNI AD untuk menggunakan Markas Kostrad Cilodong sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

"Tinggal menunggu dari instansi terkait di pusat, karena Kostad Cilodong merupakan otoritas dari Kepala Staff Angkatan Dasar (KSAD) sehingga kami akan berkomunikasi degan KSAD untuk ruang isolasi khususnya orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan," pungkasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement