REPUBLIKA.CO.ID, BARITO TIMUR -- Menanggapi pemberitaan yang menyatakan terdapat kelangkaan BBM di wilayah Barito Timur, dengan ini disampaikan bahwa sempat adanya keterlambatan penyaluran BBM dari Integrated Terminal (IT) Banjarmasin sebagai titik suplai menuju ke Kabupaten Barito Timur sejak dua hari lalu disebabkan akses utama Mobil Tangki tidak dapat dilalui.
Pertamina dalam hal ini berupaya seoptimal mungkin untuk menyalurkan BBM tersebut dengan cara menggunakan Landing Craft Tank (LCT) untuk mengangkut Mobil Tangki untuk memenuhi kebutuhan BBM di Kabupaten Barito Timur.
Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI Kalimantan mengonfirmasi bahwa dua SPBU yang berada di Pasar Panas dan perbatasan Kalsel dengan Barito Timur memiliki stok yang cukup yaitu gasoline sebanyak 44.292 liter dan gasoil sebanyak 5.303 liter.
“Kami upayakan agar kebutuhan BBM terpenuhi di wilayah Barito Timur, namun memang jalur yang biasanya dilalui oleh Mobil Tangki sementara tidak bisa sehingga penyaluran dari IT Banjarmasin menuju SPBU sedikit memakan waktu yang lebih lama dibandingkan normalnya,” ungkap Satria dalam siaran persnya, Jumat (22/1).
Waktu yang ditempuh oleh Mobil Tangki bila dalam keadaan normal selama lebih kurang delapan jam, sedangkan kondisi sekarang membutuhkan waktu sekitar 13-16 jam perjalanan. Mobil Tangki yang mengangkut BBM gasoline untuk SPBU di wilayah Tamiang Layang, Barito Timur, sekitar 2 jam dari SPBU Ampah akan tiba Kamis (21/1).
Lebih lanjut Satria menambahkan bahwa kami pastikan tidak ada perbedaan harga jual saat kondisi seperti ini dan kami harapkan masyarakat dapat membeli ke lembaga penyalur resmi Pertamina di mana kualitas dan harga pasti terjamin.
“Masyarakat tidak perlu melakukan panic buying, mari kita sama-sama berdoa agar banjir segera surut dan infrastruktur dapat digunakan sebagaimana dalam keadaan normal sehingga penyaluran BBM dapat berjalan dengan lancar,” harapnya.