REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Presiden Dewan Eropa pada Jumat meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membebaskan tokoh oposisi Alexei Navalny.
“Dalam percakapan saya dengan presiden Putin hari ini, saya menegaskan kembali bahwa Uni Eropa bersatu untuk mengecam penahanan Alexey Navalny dan menyerukan pembebasannya segera,” tulis Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Twitter.
Menurut pernyataan dari Uni Eropa tentang percakapan telepon itu, Michel mengatakan kepada Putin bahwa Uni Eropa bersatu menyerukan Rusia untuk "segera membebaskan Navalny dan melanjutkan penyelidikan percobaan pembunuhan terhadapnya, dalam transparansi penuh dan tanpa penundaan".
Dia juga memberitahu presiden Rusia tentang niatnya untuk pembicaraan strategis tentang hubungan UE-Rusia dalam pertemuan Dewan Eropa pada Maret.
Kremlin peringatkan aksi protes hari Sabtu
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat bahwa upaya untuk menggelar demonstrasi yang ilegal dan menghasut para pemuda untuk berpartisipasi di dalamnya "tidak dapat diterima".
"Satu-satunya sikap yang tepat adalah mendukung kepatuhan terhadap hukum dan melawan kegiatan organisasi yang tidak sah, apalagi upaya untuk menghasut pemuda dan anak-anak untuk mengambil bagian di dalamnya," kata Peskov kepada wartawan.
Navalny, 44, yang menerima perawatan di Jerman setelah diduga keracunan, ditangkap di ibu kota Moskow sekembalinya pada Minggu lalu.
Otoritas Rusia mengatakan dia telah melanggar persyaratan masa percobaan dari hukuman yang ditangguhkan atas dakwaan pencucian uang 2014, yang menurut Navalny bermotif politik.
Kurang dari 25 jam setelah dia kembali ke negara itu, Pengadilan Khimki Moskow memutuskan penahanan dia selama 30 hari sebelum persidangan. Navalny sekarang berada di penjara Matrosskaya Tishina yang terkenal di Moskow.