REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan mobil Jerman Volkswagen akan menginvestasikan 11 miliar euro atau setara sekira Rp 187 triliun hingga 2024 untuk mengembangkan mobilitas listrik. Dana ratusan triliun itu antara lain untuk mengubah fasilitas produksi lebih lanjut di Emden atau Chattanooga (AS) seperti yang dilakukan Volkswagen terhadap pabrik di Zwickau dan Dresden, Jerman.
Itu merupakan bagian dari persiapan Volkswagen untuk merilis 20 model baru mobil listrik pada 2025. "Pada 2021, kami akan terus mempercepat transformasi menuju mobilitas listrik dengan model-model baru," kata CEO Volkswagen Passenger Cars, Ralf Brandstatter, dikutip Jumat (22/1).
“Kami ingin mengembangkan Volkswagen menjadi merek paling menarik untuk mobilitas berkelanjutan. Kami terus mengejar tujuan ini dengan 'Jalan Menuju Nol' (emisi) dan akan memberi energi pada merek lebih jauh di masa depan," lanjut Brandstätter.
Pada tahun fiskal saat ini, Volkswagen akan memperluas penawarannya berdasarkan matriks penggerak listrik modular (MEB). Model-model listrik sepenuhnya seperti ID.4, ID.4 GTX dan ID.5 secara bertahap akan diluncurkan di pasar internasional.
Tahun lalu, Volkswagen telah mengirimkan total 212 ribu unit mobil listrik ke pelanggan. Dari total itu, 134 ribu di antaranya merupakan mobil bertenaga listrik murni, naik tiga kali lipat dibanding 2019 yang hanya 56.500 unit.
ID.3 adalah BEV (kendaraan listrik baterai) yang paling sering dikirimkan di Finlandia, Slovenia, dan Norwegia pada bulan Desember. Di Belanda hal ini terjadi tiga bulan berturut-turut.
Di Swedia, ID.3 sebenarnya adalah mobil terlaris pada Desember 2020 dalam jumlah absolut--apa pun jenis penggeraknya.
Di Belanda dan Jerman, Volkswagen Passenger Cars juga berhasil melompat ke posisi nomor satu di kendaraan serba listrik selama setahun penuh tahun 2020. Pangsa pasar di Jerman mencapai 23,8 persen di Belanda 23 persen.