Ahad 24 Jan 2021 17:32 WIB

Iluni UI Peduli dan Iluni Menwa Bantu Korban Bencana Sulbar

Misi Iluni UI Peduli adalah titik pengungsian yang realtif terisolir

 ILUNI UI memiliki komitmen untuk berupaya selalu hadir membantu dan mendampingi para penyintas bencana.
Foto: ILUNI UI
ILUNI UI memiliki komitmen untuk berupaya selalu hadir membantu dan mendampingi para penyintas bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Bencana yang melanda berbagai daerah di Indonesia, seolah tak mau menunggu. Belum rampung penanganan satu bencana, sudah terjadi bencana di wilayah yang berbeda. ILUNI UI memiliki komitmen untuk berupaya selalu hadir membantu dan mendampingi para penyintas bencana. Bersama ILUNI MENWA UI, yang selalu menjadi partner ILUNI UI di setiap kebencanaan, kali ini memberikan bantuan di Mamuju dan Majene, yang terdampak gempa 5.9 skala Richter (SR) Kamis (14/1) dan 6.2 SR Jumat (15/1), dini hari lalu.

Sasaran misi ILUNI UI Peduli di masa tanggap darurat, adalah titik-titik pengungsian yang relatif terisolir atau masih sangat membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, pengiriman tim advance dengan melibatkan personil MENWA UI terlatih, yang tergabung dalam relawan Community Disaster Response Team (Co-DRT) ILUNI UI menjadi pilihan.

Baca Juga

Endang Mariani, Koordinator ILUNI UI Peduli mengatakan bahwa mengirimkan relawan kebencanaan di masa pandemi Covid-19 membutuhkan pertimbangan yang lebih kompleks. “Untuk itu, kepada relawan yang akan turun ke Sulawesi Barat, yang termasuk zona merah Covid-19, dipesankan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Relawan juga dibekali APD yang lengkap. Karena dalam situasi bencana, terkadang kerumunan tidak bisa dihindari. Tidak mudah juga untuk penyintas menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Endang.

Untuk Sulawesi Barat, selain memberikan bantuan kemanusiaan berupa logistik dan bahan pokok penunjang dapur umum, keperluan sanitasi diri, kebutuhan bayi dan anak-anak, ILUNI UI juga membawa obat-obatan dan APD untuk tenaga kesehatan, “Pengiriman APD untuk tenaga kesehatan, menjadi perhatian kami, karena dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, para tenaga kesehatan harus bekerja lebih hati-hati. Selain menolong korban gempa, mereka harus tetap waspada terhadap kemungkinan terpapar virus Covid-19,” lanjut Endang.

Selain membawa berbagai kebutuhan untuk para penyintas, ILUNI UI juga mendapat kepercayaan untuk mengirimkan bantuan obat khusus untuk anak-anak penyandang Hemofilia, suatu kondisi kelainan pembekuan darah, yang sedang mengalami perdarahan di tenda pengungsian. Obat berupa Faktor Pembekuan Darah (Faktor VIII untuk Hemofilia A dan Faktor IX untuk Hemofilia B) merupakan donasi dari World Federation of Hemophilia (WFH) melalui Indonesian Hemophilia Society (HIS) yang penggunaannya bagi kondisi darurat dikelola bersama antara IHS, RSCM dan Tim Pelayanan Terpadu Hemofilia.

Baik kabupaten Mamuju maupun Majene mendapatkan perhatian yang sama. Tim ILUNI UI Peduli yang dipimpin oleh Missi Lawalata, Ketua Alumni Peduli Center (APC) ILUNI UI, memilih memulai perjalanan dari Palu menuju Mamuju, dengan mempertimbangkan rute yang paling aman, meskipun harus menempuh perjalanan hampir 12 jam. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju beberapa titik pengungsian di Majene, yang terdampak cukup parah dan relatif masih minim bantuan, karena terhambatnya akses transportasi akibat masih terus terjadi longsongan di beberapa titik lokasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement