Senin 25 Jan 2021 12:11 WIB

Operator Terminal di Jakarta Nantikan Pengadaan GeNose

Terminal Terpadu Pulogebang menjadi terminal pertama untuk pengadaan GeNose.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas mengetes kantong napas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Petugas mengetes kantong napas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah operator terminal bus umum di DKI Jakarta menantikan pengadaan alat pendeteksi Covid-19 karya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, GeNose. "Kita juga pingin punya alat itu (GeNose), tapi masih menunggu regulasinya dari Kementrian Perhubungan," kata Kepala Terminal Terpadu Pulogebang Bernard Pasaribu di Jakarta, Senin (25/1).

Bernard mengatakan, operator terminal menyesuaikan pengadaan alat GeNose dengan jumlah penumpang. "Yang jelas kebutuhan kita akan disesuaikan dengan jumlah keberangkatan penumpang. Kalau perlu dengan kedatangan penumpang juga," katanya.

Jumlah alat deteksi dini Covid-19 itu akan disesuaikan permintaannya berdasarkan tingkat kemampuan pemakaian. "Kalau bicara pengadaan, Nah itu saya yang belum paham, karena alat itu kan kemampuannya seperti apa? Lalu bisa dipakai berapa kali dan berapa banyak? Baru kita tentukan jumlahnya," kata Bernard.

Berdasarkan informasi awal yang diberikan kepada operator terminal, kata dia, GeNose berkemampuan mengeluarkan hasil analisa Covid-19 dalam waktu tiga menit dengan menggunakan media plastik.

Kepala Terminal Kampung Rambutan, Made Jhoni, mengatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengunjungi Terminal Kampung Rambutan, Ahad (24/1), untuk memeriksa kesiapan alat GeNose yang sedang dipesan.

"Alatnya sampai hari ini memang belum ada di terminal. Masih dipesan oleh Kementerian Perhubungan. Kita masih menantikan alatnya," katanya.

Jika saat dilakukan pengecekan secara acak seseorang dinyatakan positif, kata Jhoni, maka yang bersangkutan tidak dibolehkan berangkat.

Kehadiran GeNose diharapkan dapat memperketat pergerakan penumpang lintas provinsi. "Jika calon penumpang merasa sakit, jangan bepergian dahulu, apalagi menggunakan bus, karena nantinya akan terkena cek GeNose secara acak," katanya.

Jhoni menambahkan sesuai arahan Menhub pengadaan alat tes GeNose ditargetkan berlangsung pada Februari 2021. Terminal Terpadu Pulogebang akan menjadi terminal pertama yang diprioritaskan untuk pengadaan alat GeNose.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement