Selasa 26 Jan 2021 01:54 WIB

Survei: Mayoritas Warga Irlandia Bersedia Divaksin Covid-19

Isu penerimaan vaksin terjadi di seluruh dunia ketika program vaksinasi diluncurkan

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020.
Foto: AP/Martin Meissner
Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Tiga perempat orang di Republik Irlandia akan menggunakan vaksin Covid-19. Sementara 25 persen tidak yakin atau secara aktif menolak untuk mengambilnya. Kesimpulan itu diperoleh menurut survei Asosiasi Perawatan Kesehatan Farmasi Irlandia (IPHA).

Isu penerimaan vaksin terjadi di seluruh dunia ketika program vaksinasi melawan virus diluncurkan di seluruh Eropa. Begitu pula kampanye yang mendiskreditkan vaksin yang dipimpin oleh apa yang disebut anti-vaxxers.

Baca Juga

Hasil survei IPHA menunjukkan 75 persen orang di Irlandia bersedia mendapatkan vaksin. Sedangkan hampir seperlima atau 18 persen mengatakan mereka tidak yakin. Sekitar tujuh persen mengatakan mereka tidak akan mengambil satu vaksin pun.

Kesediaan untuk mendapatkan vaksin dilaporkan 77 persen di Inggris dan 69 persen di Amerika Serikat. Namun penerimaan vaksin serendah 40 persen di Prancis yang memiliki budaya anti-vaxx yang kuat.

Hasil survei Irlandia mengungkapkan masing-masing wanita dan pria sebanyak 75 persen mengatakan akan menerima vaksin. Kelompok usia yang paling mungkin menerima vaksin adalah mereka yang berusia di atas 65-an diikuti oleh orang-orang yang berusia antara 55 dan 64. Dalam kelompok ini, 86 persen dan 80 persen masing-masing mengatakan bahwa mereka bersedia diimunisasi.

Dari tujuh persen orang yang mengatakan tidak akan menerima vaksin, tingkat ini tertinggi di antara usia 25 hingga 34 tahun. IPHA mengatakan angka tersebut menunjukkan peningkatan 20 poin dalam jumlah orang yang mau menggunakan vaksin Covid-19 sejak jajak pendapat serupa dilakukan Oktober lalu.

IPHA menyatakan bahwa 'terobosan' biofarmasi dipandu oleh keamanan, kualitas, dan kemanjuran mampu mendorong orang untuk mendapatkan imunisasi saat vaksin diluncurkan. "Survei terbaru kami menunjukkan ada keinginan publik yang kuat untuk menggunakan vaksin Covid-19," kata kepala eksekutif IPHA Oliver O’Connor dilansir the Irish Times pada Senin (25/1).

O'Connor menekankan imunisasi dalam skala yang memadai adalah satu-satunya cara mencegah pemberlakuan lockdown. "Sangat penting bahwa sebanyak mungkin orang mendapatkan vaksinasi sehingga kita semua dapat kembali normal," lanjut O'Connor.

O'Connor mengimbau warga Irlandia untuk menerima otoritas kesehatan saat mereka meluncurkan program vaksinasi secara nasional. "Pakar dan pejabat kesehatan masyarakat kami serta petugas perawatan kesehatan garis depan dan pemerintah bekerja keras untuk menyuntik penduduk secara bertahap. Itu akan memakan waktu jadi kita harus mencoba bersabar," ucap O'Connor.

Hingga Kamis pekan lalu, lebih dari 260 ribu orang di Irlandia telah menerima vaksin Covid pertama mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement