Selasa 26 Jan 2021 06:38 WIB

Hari Hijab Dunia, Menuju Akhir Fobia Hijab

Hari hijab dunia bertujuan menumbuhkan pemahaman mengenai jilbab.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Hari Hijab Dunia, Menuju Akhir Fobia Hijab
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hari Hijab Dunia, Menuju Akhir Fobia Hijab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 1 Februari menjadi hari peringatan Hijab Sedunia yang kesembilan. Karena pandemi Covid-19, perayaan tersebut dilakukan secara virtual dengan menggunakan tagar #WorldHijabDay guna menunjukkan dukungan untuk wanita Muslim.

Konferensi ini akan diadakan di Facebook dan Youtube @WorldHijabDay secara langsung mulai pukul 08.00-21.15 waktu standar timur. “Kami sangat senang mengumumkan konferensi virtual Hari Hijab Sedunia 2021 pada Senin, 1 Februari 2021. Kami memiliki sekelompok wanita luar biasa dari berbagai latar belakang dari berbagai belahan dunia sebagai panelis dan moderator kami,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan, dilansir About Islam, Selasa (26/1).

Baca Juga

Pembicara acara tahun ini antara lain Batouly Camara, Forbes 30 under 30 Honoree 2021, Haniya Aadam, dukungan proyek untuk Mend, pimpinan proyek untuk Revert Voices, hubungan masyarakat untuk Green Lane Masjid Inggris, dan Rand Diab, seorang dokter mata Muslim Amerika asal Suriah yang tinggal di Chicago.

Islam melihat jilbab sebagai aturan berpakaian, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang. Perayaan ini diperingati di lebih dari 140 negara.

Gagasan Nazma Khan yang berbasis di New York bertujuan menumbuhkan toleransi dan pemahaman beragama. Caranya dengan mengundang Muslim yang tidak menggunakan jilbab dan non-Muslim untuk merasakan hijab selama satu hari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement