Rabu 27 Jan 2021 02:20 WIB

6 Tips Dokter untuk Tumbuhkan Janggut Sehat dan Lebat

Faktor terbesar pertumbuhan janggut adalah genetika.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Keanu Reeves tampil dengan janggutnya saat berperan di film laga John Wick.
Foto: EPA
Keanu Reeves tampil dengan janggutnya saat berperan di film laga John Wick.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki volume rambut janggut yang berbeda. Ada yang tumbuh lebat, ada pula yang tipis. Dibandingkan dengan rambut di kepala, janggut cenderung lebih tebal, lebih kasar, dan lebih keriting.

"Faktor terbesar pertumbuhan janggut adalah genetika. Hormon eksternal, seperti testosteron atau steroid anabolik lainnya, terkadang bisa membantu menumbuhkan janggut lebih tebal daripada yang seharusnya," kata profesor dermatologi di University of Washington, Jay Vary MD PhD.

Baca Juga

Jika Anda tidak memiliki janggut yang lebat, hal itu mungkin disebabkan oleh faktor genetik. Oleh karena itu, jika perubahan dasar pada diet dan manajemen stres tidak membantu serta memiliki janggut yang lebat penting bagi kita, maka perawatan topikal dan transplantasi bisa membantu.

Penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat karena pola makan, tingkat stres, dan olahraga yang juga memengaruhi pertumbuhan janggut. Tapi tidak semua orang bisa menumbuhkan janggut.

"Pertumbuhan janggut terutama dipengaruhi secara genetik, di bawah kendali genetik dan hormonal," kata dokter kulit di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, Anthony Rossi MD.

“Pertumbuhan rambut janggut akan bervariasi tergantung pada etnis kita,” kata dokter kulit di MDCS Dermatology, Marisa Garshick MD FAAD.

Secara umum bagi laki-laki, pertumbuhan janggut dimulai selama masa pubertas seiring dengan peningkatan kadar testosteron. Testosteron adalah kunci pertumbuhan janggut karena produk sampingannya, dihidrotestosteron (DHT), memicu folikel rambut tumbuh lebih panjang dan rambut lebih tebal.

Berikut enam tips dari American Academy of Dermatology Association untuk menumbuhkan janggut yang sehat:

1. Cuci muka: Kotoran dan kuman dapat menumpuk di janggut dan mengiritasi kulit, jadi basuh wajah dan janggut dengan pembersih yang lembut setiap hari.

2. Jangan menyentuh wajah: Jangan menyentuh dan membelai janggut untuk mencegah penyebaran kotoran dan kuman dari tangan.

3. Gunakan krim dan minyak topikal: Gunakan minyak cukur, krim, atau gel sebelum bercukur untuk menghindari iritasi kulit.

4. Lembapkan: Oleskan pelembap segera setelah mencuci atau mencukur untuk melindungi rambut dan mencegah kulit kering dan bersisik di bawah jenggot.

5. Oleskan tabir surya: Selama fase janggut masih pendek, gunakan pelembap dengan SPF 30 atau lebih tinggi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet.

6. Siapkan sisir: Gunakan sisir janggut untuk mengurai dan menata janggut. Anda juga bisa menggunakannya untuk mengoleskan pelembap secara merata atau menyisir rambut saat memangkas dengan gunting.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement