Selasa 26 Jan 2021 12:23 WIB

Perusahaan Robot Sophia akan Produksi Robot Massal

Hanson Robotics akan memproduksi robot Sophia secara massal pada akhir tahun

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Robot Sophia dipamerkan dalam Nanjing Tech Week 2019 di Nanjing, China. Hanson Robotics akan memproduksi robot Sophia secara massal pada akhir tahun. Ilustrasi.
Foto: Wu Hong/EPA
Robot Sophia dipamerkan dalam Nanjing Tech Week 2019 di Nanjing, China. Hanson Robotics akan memproduksi robot Sophia secara massal pada akhir tahun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Robot viral Sophia akan terlihat lebih banyak beredar. Perusahan pembuatnya, Hanson Robotics, memproduksi robot secara massal pada akhir tahun.

Perusahan yang berbasis di Hong Kong ini mengatakan empat model  termasuk Sophia akan mulai diluncurkan dari pabrik pada paruh pertama 2021. Momen ini tepat ketika para peneliti memperkirakan pandemi akan membuka peluang baru bagi industri robotika.

Baca Juga

“Dunia Covid-19 akan membutuhkan lebih banyak otomatisasi untuk menjaga keamanan orang,” kata pendiri dan kepala eksekutif David Hanson.

Hanson percaya solusi robotik untuk pandemi tidak terbatas pada perawatan kesehatan. Para robot juga dapat membantu pelanggan di industri seperti ritel dan maskapai penerbangan.

"Robot Sophia dan Hanson unik karena sangat mirip dengan manusia. Itu bisa sangat berguna selama masa-masa ketika orang-orang sangat kesepian dan terisolasi secara sosial," ujar Hanson.

Hanson mengatakan perusahaannya menargetkan untuk menjual "ribuan" robot pada 2021, baik besar maupun kecil. Hanson Robotics meluncurkan robot tahun ini bernama Grace yang dikembangkan untuk sektor perawatan kesehatan.

Profesor robotika sosial, Johan Hoorn, mengatakan meskipun teknologinya masih dalam tahap awal, pandemi dapat mempercepat hubungan antara manusia dan robot. "Saya dapat menyimpulkan pandemi sebenarnya akan membantu kita mendapatkan robot lebih awal di pasar karena orang mulai menyadari bahwa tidak ada cara lain,” kata Hoorn dari Hong Kong Polytechnic University.

Produk dari pemain besar lainnya di industri juga membantu memerangi pandemi. Robot Pepper SoftBank Robotics dikerahkan untuk mendeteksi orang yang tidak memakai masker. Di China, perusahaan robotika CloudMinds membantu mendirikan rumah sakit lapangan yang dijalankan robot selama wabah virus corona di Wuhan.

Penggunaan robot sedang meningkat sebelum pandemi. Menurut sebuah laporan oleh Federasi Robotika Internasional, penjualan robot layanan profesional di seluruh dunia telah melonjak 32 persen menjadi 11,2 miliar dolar AS antara 2018-2019.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement