REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika China berambisi jadi pemimpin dalam perkembangan robot humanoid, rantai pasokan di kawasan tersebut sukses menghadirkan komponen yang lebih murah dan inovatif pada Konferensi Robot Dunia di Beijing. Wisson Technology (Shenzhen), yang dikenal dengan manipulator robot fleksibel, tidak lagi bergantung pada motor dan reduksi -perangkat transmisi yang biasa digunakan dalam robotika.
Perusahaan tersebut kini menggunakan plastik cetak 3D dan mengandalkan otot buatan pneumatik untuk menggerakkan robotnya.
Bentuk produksi yang murah itu memungkinkan mereka mematok harga lengan fleksibelnya sekitar sepersepuluh lebih rendah dibandingkan harga lengan robotik tradisional. Demikian menurut Cao Wei, seorang investor di Wisson melalui perusahaan modal ventura Lanchi Ventures, tempat ia menjadi mitra.
Teknologi fleksibel ini membuka jalan bagi lengan robotik dengan harga 10 ribu yuan (sekitar Rp 21 juta), kata Wisson di situs webnya.