Selasa 26 Jan 2021 19:12 WIB

Waspadai Dampak Buruk Berlebihan Multivitamin

Masyarakat berpikir, multivitamin menjadi kebutuhan saat pandemi.

Ilustrasi Vitamin
Foto: picpedia.org
Ilustrasi Vitamin

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ahli gizi dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Vilda Ana Veria Setyawati menilai, mengonsumsi multivitamin secara berlebihan akan berdampak tidak baik terhadap organ tubuh. "Masyarakat berpikir, saat pandemi Covid-19 ini suplementasi multivitamin menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari," kata pengajar Fakultas Kesehatan Udinus ini, Selasa (26/1).

Menurut dia, hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, jika dikonsumsi secara berlebih, justru akan berdampak tidak baik terhadap organ tubuh. Sebab, kandungan di dalam suplemen kesehatan itu jauh di atas kebutuhan yang seharunya.

Baca Juga

"Kalau terlalu banyak multivitamin, imbasnya bisa terkena penyakit ginjal," katanya.

Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, lanjut dia, justru menjadi solusi tepat untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi ini.

"Masyarakat bisa mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang. Idealnya, makanan terdiri berbagai jenis nutrisi, termasuk protein, karbohidrat, lemak, serat, mineral, dan vitamin," tambahnya.

Ke depan, ia berharap, masyarakat tidak lagi terjebak dalam makni gizi sehat dalam makanan empat sehat lima sempurna, tapi juga melalui empat pilar gizi seimbang. Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang ingin berkonsultasi soal gizi hendaknya datang ke ahli gizi dan bukan mengikuti opini masyarakat.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement