Selasa 26 Jan 2021 23:05 WIB

IOC Bahas Olimpiade Tokyo

IOC kini berada dalam situasi yang sama seperti bulan Maret tahun lalu

Monumen Olimpiade di Odaiba Marine Park, Tokyo. Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menolak apabila harus menggelar Olimpiade Tokyo tanpa penonton.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Monumen Olimpiade di Odaiba Marine Park, Tokyo. Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menolak apabila harus menggelar Olimpiade Tokyo tanpa penonton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan melakukan pertemuan pada Rabu (27/1). Pertemuan itu membahas Olimpiade Tokyo.

Dengan waktu kurang dari enam bulan sebelum Olimpiade dimulai, dewan akan menjawab pertanyaan mengenai vaksinasi atlet, pengunjung internasional, kehadiran penonton, serta peraturan keselamatan pada pertemuan virtual besok, demikian laporan Reuters menyebutkan.

Namun IOC kini berada dalam situasi yang sama seperti bulan Maret tahun lalu, ketika dipaksa untuk menunda Olimpiade selama satu tahun karena pandemi COVID-19 sehingga menutup semua kegiatan olahraga di seluruh dunia.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berpegang teguh pada komitmen pemerintahnya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade, dengan para pejabat pekan lalu menolak laporan di surat kabar Times Inggris, yang menyebut Tokyo akan membatalkan lagi agenda tersebut.

Jajak pendapat di Jepang menunjukkan bahwa publik sangat menentang penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi.

Namun IOC menegaskan tidak ada rencana cadangan untuk Tokyo.

"Enam bulan sebelum Olimpiade, seluruh gerakan Olimpiade menantikan upacara pembukaan pada 23 Juli," kata Presiden IOC Thomas Bach dalam pesannya kepada penyelenggara pada hari Sabtu.

Bach mengakui bahwa pelaksanaan akan membutuhkan usaha besar, tetapi ia menambahkan bahwa acara olahraga besar sudah berlangsung di seluruh dunia tanpa ketersediaan vaksinasi yang luas terhadap virus tersebut.

Namun, sebagian besar Jepang sekarang berada dalam keadaan darurat karena gelombang ketiga infeksi COVID-19 dan jika Olimpiade dilanjutkan, tidak diragukan lagi mereka akan sangat berbeda dari edisi sebelumnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin bahwa mereka memberikan saran manajemen risiko kepada IOC dan otoritas Jepang selama Olimpiade Tokyo, tetapi menambahkan bahwa prioritas utamanya ialah memvaksinasi petugas kesehatan di seluruh dunia terhadap COVID-19.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement