REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan memperbaiki hubungan dengan Palestina dan menyalurkan kembali bantuan kemanusiaan ke pengungsi Palestina. Langkah ini bertolak belakang dengan kebijakan Donald Trump yang sepenuhnya mendukung Israel.
Pengumuman pelaksana tugas Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills ini disampaikan sebelum Biden mengikuti pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB. Ia mengatakan, Pemerintah AS yang baru yakin langkah ini cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara demokrasi dan Yahudi. "Sementara, mempertahankan aspirasi sah warga Palestina untuk memiliki negara sendiri dan hidup dengan martabat dan aman," katanya, Rabu (27/1).
Dalam konflik Palestina-Israel, Trump terang-terangan berpihak pada Israel. Ia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump juga memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota itu dan memotong bantuan finansial untuk masyarakat Palestina. Trump juga mengakui permukiman tidak sah Israel yang didirikan di atas tanah rakyat Palestina.
Israel menduduki Yerusalem timur dan Tepi Barat sejak perang Arab tahun 1967. Masyarakat internasional menilai dua wilayah itu adalah daerah pendudukan. Palestina ingin memasukkan dua daerah bagian dari negara mereka di masa depan. Sejak perang berakhir, Israel membangun permukiman ilegal yang kini dihuni 700 ribu warga Yahudi.