Rabu 27 Jan 2021 23:45 WIB

BNI Bertransformasi Hadapi Pandemi

Perbankan perlu melakukan transformasi demi menjawab berbagai permasalahan

BNI
Foto: ,
BNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melakukan transformasi dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat perbankan mengalami tantangan yang signifikan dalam melaksanakan fungsi intermediasi.

"Untuk mengoptimalkan kembali fungsi intermediasi itu, perbankan perlu melakukan transformasi demi menjawab berbagai permasalahan yang muncul dengan solusi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui keterangan tertulis BNI dalam Business Meeting BNI 2021 dan BNI Transformation Kick Off 2021 di Jakarta, Rabu (27/1).

Baca Juga

Sri Mulyani mencatat akibat pandemi, perbankan nasional mengalami perlambatan kredit hingga ke level terendah akibat permintaan terhadap pembiayaan bank yang menurun seiring kinerja korporasi yang tertekan, juga karena sikap perbankan yang semakin berhati-hati.

Kredit modal kerja bahkan memasuki zona kontraksi sejak Juni 2020, sehingga dapat memperberat upaya pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi tidak dapat dipercepat hanya dengan mengandalkan APBN. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk normalisasi pertumbuhan kredit.

Dalam menghadapi berbagai goncangan, perbankan sudah mempersiapkan diri dengan permodalan yang cukup baik. Bank juga terus melakukan efisiensi sebagai dampak positif dari digitalisasi layanan dan terus menyesuaikan suku bunga yang diharapkan terjaga konsistensinya, agar upaya menormalisasi kredit.

Saat ini tengah berlangsung perubahan ekosistem yang muncul, seperti teknologi digital, shadow banking, hingga cloud computing. Perbankan harus memahami perubahan ekosistem ini dan melakukan langkah-langkah struktural, serta jangan terlena karena merasa besar. Diperlukan penguatan struktural, adanya transformasi digital, serta transformasi kerja.

"Tujuannya adalah karena kami ingin sektor perbankan tetap memiliki ketahanan, serta menjadi agen intermediasi yang efisien dengan tetap kompetitif," kata Sri Mulyani.

"Saya berharap dalam situasi pandemi ini, sektor perbankan dan dunia usaha melakukan refleksi dan melihat secara teliti perubahan yang terjadi, 'capture' perubahan yang positif serta terus berupaya mengembangkan bisnis model dan daya saing, sehingga tidak hanya bisa beradaptasi tetapi bisa keluar dari krisis secara lebih cepat dan kuat," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah memiliki fokus masing-masing, di mana BNI akan fokus pada ekspansi bisnis di pasar global.

Dengan mengandalkan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri, BNI dapat membantu para pengusaha Indonesia mulai dari segmen UMKM hingga korporasi untuk Go Global, termasuk BUMN.

"Tentunya kehadiran BNI, sebagai bank BUMN di kancah internasional akan mengakselerasikan program BUMN Go Global," ujarnya

Tidak hanya mengorbitkan pengusaha lokal, BNI juga dapat membiayai usaha-usaha kecil milik diaspora di luar negeri. Terdapat sekitar 6,64 juta diaspora di 16 negara yang dapat terbantu oleh kehadiran BNI.

Tentunya peran KBRI, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), serta asosiasi-asosiasi diaspora akan memperkuat kolaborasi ini.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement