Kamis 28 Jan 2021 07:01 WIB

Presiden Tanzania Ragukan Vaksin Covid-19

Presiden Tanzania John Magufuli mengklaim bahwa vaksinasi terhadap Covid-19 berbahaya

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Presiden Tanzania John Magufuli.
Foto: ibyamamare.com
Presiden Tanzania John Magufuli.

REPUBLIKA.CO.ID, DODOMA -- Presiden Tanzania John Magufuli mengklaim bahwa vaksinasi terhadap Covid-19 berbahaya bagi penerimanya. Ia justru mendesak warganya untuk melindungi diri dari corona dengan menggunakan tindakan tradisional termasuk menghirup uap.

Dilansir dari Aljazeera, Magufuli telah lama meremehkan kebenaran vaksin Covid-19 untuk virus yang telah menewaskan lebih dari 2,1 juta orang di seluruh dunia.  Dia sebelumnya mempertanyakan kemanjuran tes Covid yang diimpor dan mendesak orang-orang berdoa untuk melindungi diri dari virus corona.

Magufuli juga telah menolak memberlakukan lockdown ketat untuk menahan virus dan pemerintahnya telah menghadapi kritik atas upaya melawan wabah di negara Afrika Timur tersebut. Ia belum menerbitkan statistik resmi Covid-19 selama lebih dari enam bulan.

“Vaksinasi berbahaya.  Jika orang kulit putih datang dengan vaksinasi, vaksinasi untuk AIDS akan ditemukan, vaksin untuk tuberkulosis juga dapat menghilangkannya sekarang, vaksin Malaria akan ditemukan;  vaksin untuk kanker juga mungkin sudah ditemukan sekarang, ” kata Magufuli dalam pidatonya Rabu (27/1).

Dia juga mendesak Kementerian Kesehatan untuk berhati-hati dengan vaksin yang dikembangkan di luar negeri. Kendati demikian, ia tidak memberikan bukti untuk mendukung keraguannya tentang keamanan vaksin yang diberikan di lebih dari 50 negara, menurut Our World in Data.

Baca juga : Virus Nipah Muncul di China, Berpotensi Jadi Pandemi Besar?

Peringatan Magufuli datang sehari setelah Gereja Katolik Tanzania mengeluarkan peringatan atas lonjakan dugaan infeksi Covid-19 di negara itu.  Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada para pemimpin gereja, presiden konferensi uskup (TEC) memperingatkan kemungkinan gelombang baru infeksi.

Sekretaris TEC Pastor Charles Kitima mengatakan Gereja Katolik telah memperhatikan peningkatan tajam yang luar biasa dalam jumlah layanan pemakaman.  Dia berkata bahwa biasanya, akan ada satu atau dua misa requiem per minggu di paroki-paroki perkotaan, tetapi sekarang mereka memimpin misa setiap hari.

Sejak kasus muncul kembali, Magufuli telah mengirimkan pesan yang beragam kepada publik, kadang-kadang mendesak orang untuk mengikuti nasihat ahli tetapi juga mengejek mereka yang memakai masker untuk memperlambat penyebaran virus.

Meskipun beberapa bukti menunjukkan peningkatan infeksi, tidak ada angka resmi yang menunjukkan seberapa luas penyebarannya di Tanzania. Hal ini karena Kementerian Kesehatan berhenti merilis pembaruan rutin pada statistik Covid April lalu.

 Tanzania telah melaporkan 509 infeksi Covid-19 dan total 21 kematian, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement