REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (28/1). Dalam panggilan telepon tersebut, kedua pemimpin negara sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang ekonomi dan militer.
Gedung Putih mengatakan Suga dan Biden menegaskan pentingnya penguatan aliansi AS-Jepang sebagai landasan perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kedua belah pihak juga menegaskan kembali bahwa perjanjian keamanan AS-Jepang terhadap pulau-pulau kecil di Laut China Timur yang dikendalikan oleh Jepang dan diklaim China.
Pulau tersebut adalah Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China. Kedua pemimpin juga menegaskan perlunya denuklirisasi di Semenanjung Korea. "Kami setuju untuk memperkuat aliansi dengan melakukan lebih banyak panggilan telepon seperti ini," ujar Suga.
Suga mengatakan Gedung Putih akan menjadwalkan kunjungan Presiden Biden ke Jepang secepatnya. Hubungan antara Washington dan dua sekutu utama di Asia Timur telah merenggang di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Setelah dilantik menjadi presiden Amerika Serikat, Biden berkomitmen untuk membangun kembali hubungan dengan negara-negara sekutu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken langsung melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan dan Jepang setelah Senat secara resmi menyetujui Blinken sebagai menteri. Dalam pembicaraan tersebut, Blinken berkomitmen untuk memperkuat aliansi AS dengan kedua negara Asia Timur tersebut. Blinken juga menekankan perlunya kerja sama trilateral yang berkelanjutan.