Jumat 29 Jan 2021 20:00 WIB

Inggris Ajak RI Bermitra Selidiki Varian Baru Covid-19

Inggris telah melakukan lebih dari separuh urutan genom Covid-19.

Keluarga virus corona dilihat melalui mikroskop elektron.
Foto: Dr Fred Murphy/DCD/PHL
Keluarga virus corona dilihat melalui mikroskop elektron.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris berjanji menemukan varian baru virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Untuk itu Inggris menawarkan keahlian dan kapasitas genomiknya ke seluruh dunia. 

"Ini adalah kesempatan untuk berkolaborasi dengan mitra-mitra kami di Indonesia yang sudah memiliki kemampuan sekuensing genom melalui Kementerian Riset dan Teknologi serta Lembaga Eijkman," papar Inggris melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (29/1).

"Tawaran kolaborasi teknis dan ilmiah dari Inggris dapat melengkapi upaya unggul Indonesia di bidang yang sama," ujarnya.

Inggris yakin memiliki peluang yang paling tinggi dalam menemukan varian baru Covid-19. Alasannya, Inggris telah melakukan lebih dari separuh urutan genom Covid-19 yang telah dikirimkan ke basis data global. Varian baru yang lebih berbahaya mungkin telah muncul di negara-negara yang tidak memiliki kemampuan untuk memetakan genom, atau tidak melakukan cukup banyak uji urutan genom.

“Kami tahu bahwa virus akan berkembang seiring waktu dan mutasi tertentu berpotensi menyebabkan virus menyebar lebih cepat, membuat orang lebih sakit, atau mungkin mempengaruhi sebetapa baik vaksin bekerja," kata Dr Isabel Oliver, direktur Dinas Infeksi Nasional atau National Infection Service  (NIS), tentang pentingnya pengujian genom. 

Platform penilaian varian baru ini akan membantu negara-negara untuk mengidentifikasi perubahan pada virus. Platform ini sekaligus memberikan peringatan dini tentang mutasi baru yang dapat membahayakan semua orang. Komitmen baru untuk meningkatkan keamanan kesehatan global ini sejalan dengan posisi Inggris sebagai ketua G-7 tahun ini

Inisiatif ini akan dipimpin oleh National Institute for Health Protection (NIHP) dan akan melibatkan laboratorium dan staf Badan Kesehatan Masyarakat Inggris serta kemampuan para akademisi. Mereka akan bekerja secara langsung terhadap sampel yang dikirimkan dari luar negeri atau akan memberikan nasihat dan dukungan ahli secara daring, tempat negara mitra. Tawaran tersebut dapat mencakup pelatihan dan sumber daya serta personel dan peralatan.

Negara-negara lain dapat mengajukan permohonan bantuan dengan menghubungi  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jika belum ada akses ke Inggris. Pekerjaan penting ini akan memerangi penyebaran virus corona dengan mengidentifikasi lebih banyak varian Covid-19 di seluruh dunia guna menjaga masyarakat global selangkah di depan mutasi apapun.

“Saya harap masyarakat memahami bahwa sebuah varian yang dideskripsikan sebagai 'varian Inggris' bukan berarti varian tersebut berasal dari Inggris dan menyalahkan kami," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, dalam keterangan tertulisnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement