REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Aceh sudah sembilan bulan tidak dikunjungi wisatawan asing. Terhitung sejak April hingga Desember 2020. Itu karena tidak adanya penerbangan internasional ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar akibat pandemi Covid-19.
"Selama pembatasan penerbangan dan pelayaran luar negeri, maka jumlah kedatangan wisman pun menjadi tidak ada," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Ihsanurrijal saat menggelar jumpa pers virtual, di Banda Aceh, Senin (1/2).
Ihsanurrijal mengatakan selama 2020 Aceh hanya dikunjungi sebanyak 10.402 wisman. Yakni sebelum pandemi Covid-19, antara lain pada Januari 3.982 orang, Februari mencapai 4.030, dan Maret 2.389 wisman.
Ihsanurrijal menyampaikan jika dilihat daftar kedatangan pada Desember 2020 dengan Desember 2019 lalu terjadi penurunan sebesar 100 persen, baik darat, pelayaran maupun penerbangan.
"Jumlah wisman secara kumulatif (Januari-Desember 2020) sebanyak 10.402 orang, mengalami penurunan sebesar 69,82 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019," ujarnya.
Selain itu Ihsanurrijal juga menyebutkan untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Aceh pada Desember 2020 hanya sebesar 31,76 persen. Jumlah itu menurun sebesar 5,95 poin dari November 2020. Jika dibandingkan dengan Desember 2019 juga mengalami penurunan sebesar 8,33 poin.
"Sedangkan TPK akomodasi lainnya pada Desember 2020 sebesar 21,41 persen, turun 1,35 poin jika dibandingkan dengan November 2020 yang juga mengalami penurunan 7,73 poin terhadap Desember 2019," kata Ihsanurrijal.