Selasa 02 Feb 2021 10:25 WIB

Puting Beliung Rusak 42 Rumah di Tangerang

Puting beliung terjang tiga desa di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang kemarin.

Rep: Eva Rianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi rumah warga di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang yang rusak akibat diterjang angin puting beliung pada Senin (1/2) sore.
Foto: Dok. BPBD Kabupaten Tangerang
Kondisi rumah warga di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang yang rusak akibat diterjang angin puting beliung pada Senin (1/2) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Puluhan rumah dilaporkan rusak akibat angin puting beliung yang menerjang tiga desa di Kabupaten Tangerang pada Senin (1/2) sore. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun dua orang dikabarkan luka-luka.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin mengatakan, berdasarkan laporan warga, peristiwa terjadi sekira pukul 17.00 WIB. Puting beliung berlangsung sekitar tiga sampai lima menit dan menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan 42 rumah warga mengalami kerusakan.

“Total ada 42 rumah di tiga desa di Kecamatan Pakuhaji,” ujar Kosrudin saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/2). Ketiga desa tersebut adalah Desa Boni, Laksana, dan Rawa Boni.

Untuk rinciannya, jumlah rumah rusak di Desa Boni sebanyak 19 unit, sementara di Desa Rawa Boni dan Desa Laksana masing-masing sebanyak 13 dan 10 unit rumah. Kondisi kerusakan dari puluhan rumah tersebut beragam, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat.

Kosrudin mengatakan tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam peristiwa ini. Namun, terdapat dua orang warga mengalami luka-luka karena tertimpa bahan bangunan. “Alhamdulillah tidak ada korban, hanya ada yang tertimpa bahan bangunan dua orang. Terkena bagian kaki, yang satu memar, satunya robek dan mendapat lima jahitan,” terangnya.

Saat ini, lanjutnya, kedua warga tersebut sudah dalam kondisi baik setelah mendapat perawatan di puskesmas terdekat.

Terkait dengan jumlah kerugian materil atas peristiwa tersebut, Kosrudin belum bisa menaksir. Kosrudin mengatakan pihak kecamatan saat ini tengah melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement