REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak jarang dari kita menganggap karbohidrat menjadi dilema tersendiri bagi kita. Secara gizi, karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh kita. Namun, karbohidrat bisa menaikkan gula darah kita saat sistem pencernaan kita mengubah karbohidrat menjadi glukosa.
Sementara, glukosa baru akan habis saat kita bergerak atau berpikir. Bahkan disimpan di hati dan otot kita sebagai sumber energi cadangan.
Menurut ahli gizi klinis dan Direktur Nutrisi di Freshly, Dr. Brooke Scheller, tidak semua karbohidrat diciptakan sama. Scheller mengatakan, tak kalah penting melakukan diet yang dapat menurunkan asupan karbohidrat, dan bukan hanya karena baik untuk lingkar pinggang.
"Tidak mengherankan bahwa makan makanan yang lebih baik dapat membuat kita merasa lebih baik secara keseluruhan. Tetapi mengapa diet rendah karbohidrat bisa menjadi pilihan yang bagus? Ketika berbicara tentang karbohidrat, jenis karbohidrat yang dimakan penting," kata Scheller, dilansir laman Mashed, Selasa (2/2).
Dia melanjutkan, diet ini berlaku bagi kita yang makan banyak karbohidrat atau sedikit karbohidrat. Berdasarkan aturan indeks glikemik, jumlah karbohidrat yang sama dari sumber berbeda benar-benar dapat membuat perbedaan besar.
Scheller dan para ahli nutrisi lainnya mempelajari dampak karbohidrat pada cara kerja otak. Mereka mencari tahu apakah diet rendah karbohidrat atau glikemik rendah mungkin tidak hanya bermanfaat bagi lingkar pinggang kita, tetapi juga otak kita.