Rabu 03 Feb 2021 07:48 WIB

DKI Siagakan Satgas Sampah 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem

Satgas disiagakan di lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir dari hulu Jakarta.

[Ilustrasi] Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
[Ilustrasi] Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan personel satuan tugas (satgas) sampah disiagakan selama 24 jam untuk penanganan sampah akibat banjir saat cuaca ekstrem di Jakarta. Satgas tersebut berjumlah sekitar 5.000 personel.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin di Jakarta, Selasa (2/2), mengatakan, personel satgas terdiri atas UPK Badan Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Mereka disiagakan di lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir dari hulu Jakarta.

Baca Juga

"Ribuan petugas itu ditempatkan untuk memantau perkembangan situasi dan melakukan penanganan sampah, terutama di 10 titik khusus yaitu aliran Sungai Ciliwung, aliran Pesanggrahan Angke, dan aliran Kali Sunter," kata Syaripudin.

Selain satgas ini, kata Syaripudin, personel dan armada organik tetap melakukan pelayanan rutin yang juga siap dimobilisasi untuk melakukan penanganan pascabanjir. 

Syaripudin menjelaskan ada berbagai sarana yang disiagakan satgas ini, terdiri atas 44 mobil pengangkut sampah, 50 truk sampah, lima ekskavator jenis spider, enam ekskavator lengan panjang, 20 ekskavator jenis biasa, serta satu ekskavator liebher. Sarana-sarana itu didampingi 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.

"Jika diperlukan, armada pelayanan rutin dari daerah lain juga dapat dimobilisasi ke daerah terkena dampak. Target kita penanganan cepat sesuai arahan gubernur," katanya.

Dia juga menjelaskan Dinas Lingkungan Hidup memiliki prosedur operasional standar (standar operasional prosedur/SOP) penanganan sampah di musim penghujan. SOP dilakukan berdasarkan perkembangan kondisi hasil pantauan dari tim satgas.

Selain itu, BPBD/BMKG/CRM/Info lainnya terkait kenaikan tinggi muka air (TMA) Katulampa, curah hujan yang tinggi dan banjir rob yang dibagi menjadi empat mode yaitu mode normal, mode awas, mode tergenang dan mode rehabilitasi. "Kami pastikan sistem penanganan sampah berjalan efektif " katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement