Rabu 03 Feb 2021 17:58 WIB

Asuransi Syariah Masih Bisa Tumbuh Positif

Di tengah pandemi, kontribusi asuransi syariah mencapai dua digit.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Asuransi keluarga (ilustrasi).
Foto: pixabay
Asuransi keluarga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri asuransi syariah masih bisa tumbuh secara keseluruhan pada 2020. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Erwin Noekman mengatakan pertumbuhan kontribusi masih positif secara statistik meski data full year masih dalam penyusunan.

"Alhamdulillah kondisi industri asuransi syariah masih sustainable, secara umum masih tumbuh positif," katanya dalam Zoominar yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA), Selasa (2/2).

Baca Juga

Meski di tengah kondisi pandemi kontribusi asuransi syariah masih bisa tumbuh double digit, sementara aset single digit. Menurutnya, pada 2021, kontribusi masih bisa tumbuh di kisaran 10 persen, dan aset tidak jauh berbeda, sesuai dengan kondisi ekonomi makro yang melambat.

Ketua Umum AASI yang juga Direktur Pemasaran PT Asuransi Takaful Umum, Tatang Nurhidayat menambahkan bukan sebuah kebetulan bahwa asuransi syariah berhasil tutup tahun dengan pertumbuhan positif. Secara umum, bisnis asuransi syariah total tumbuh sekitar lima persen.