Kamis 04 Feb 2021 14:11 WIB

Kelompok Penentang Kudeta Turun ke Jalan-Jalan di Myanmar

Aksi protes ke jalan menjadi yang pertama dilakukan untuk menentang kudeta militer

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Kendaraan militer dan tentara berjaga di sebuah jalan di Naypyitaw, Myanmar,  Rabu (3/2). Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint.
Foto: EPA-EFE / MAUNG LONLAN
Kendaraan militer dan tentara berjaga di sebuah jalan di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (3/2). Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint.

REPUBLIKA.CO.ID, MANDALAY -- Sekelompok pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti-kudeta di Mandalay, Myanmar pada Kamis (4/2). Itu adalah aksi protes turun ke jalan pertama yang menentang kudeta militer. 

Berdasarkan unggahan video di Facebook, sekitar 20 orang di luar Universitas Kedokteran Mandalay. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan "Rakyat memprotes kudeta militer". Para pengunjuk rasa juga meminta agar militer membebaskan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi yang ditangkap pada Senin (1/2) lalu. 

Baca Juga

"Pemimpin kami yang telah ditangkap, lepaskan sekarang, lepaskan sekarang," teriak para pengunjuk rasa. 

Junta yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Min Aung Hlaing telah mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun. Dia berjanji akan mengadakan pemilihan umum yang adil. Suu Kyi beserta tokoh politik Myanmar lainnya ditangkap oleh militer pada Senin (1/2). Militer melakukan kudeta karena menduga ada kecurangan hasil pemilihan umum yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi. 

Polisi Myanmar telah mengajukan tuntutan kepada Suu Kyi karena diduga mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal. Polisi menemukan enam radio walkie-talkie saat menggeledah rumah Suu Kyi di Naypyidaw. Alat komunikasi tersebut diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin. 

Baca juga : Kudeta Militer Myanmar Dapat Ganggu Stabilitas ASEAN

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement