Jumat 05 Feb 2021 05:59 WIB

Pandemi Covid-19 Picu Keimanan di Negara Ini Melonjak

Pandemi Covid-19 berpengaruh pada keimanan di sejumlah negara

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Pandemi Covid-19 berpengaruh pada keimanan di sejumlah negara. Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Pandemi Covid-19 berpengaruh pada keimanan di sejumlah negara. Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan tertundanya kegiatan keagamaan dan layanan tatap muka di seluruh dunia, tetapi hanya sedikit orang yang mengatakan keyakinan agama mereka telah melemah akibat wabah tersebut.  

Terungkap dalam survei 2020, terungkap di seluruh negara yang disurvei Pew Research Center rata-rata hanya 3 persen mengatakan keyakinan agama mereka sendiri telah menurun, termasuk 4 persen di Amerika Serikat. Di Korea Selatan, 9 persen mengatakan keyakinan pribadi mereka melemah akibat wabah Covid-19. 

Persepsi tentang pengaruh pandemi terhadap keyakinan terkait dengan tingkat ketaatan orang-orang. Mereka yang lebih religius mengatakan bahwa Covid-19 telah memperkuat keyakinan mereka dan orang lain di negara mereka. 

Di Spanyol, misalnya, 49 persen dari mereka mengatakan agama sangat penting dalam kehidupan mereka. Mereka juga mengatakan bahwa keyakinan agama mereka saat ini lebih kuat karena pandemi, dibandingkan dengan enam persen di antara mereka yang mengatakan agama kurang penting. 

Pola serupa terjadi di Amerika Serikat, terbukti 45 persen dari mereka yang mengatakan agama sangat penting dalam hidup mereka mengatakan pandemi telah membuat keyakinan mereka lebih kuat, dibandingkan dengan 11 persen yang menganggap agama kurang penting. Secara keseluruhan, 24 persen orang dewasa Spanyol mengatakan agama sangat penting dalam hidup mereka, seperti halnya 49 persen orang Amerika.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement