REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah (PW Salimah) Sulawesi Selatan melakukan kunjungan serta audiensi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Wilayah Sulsel, Rabu (3/2).
Salimah yang diwakili Ketua PW Salimah Sulsel Aisyah Ilyas, Ketua Departemen Ekonomi Wardani Mustari, Anggota Departemen Ekonomi Fenny Pontoh, Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan Wulansari Apriani, serta anggota Departemen Humas Yuliana Eka Purwanti, kegiatan audiensi dimulai pada pukul 09.00 WITA, bertempat di aula kantor BPOM. Disambut baik oleh kepala BPOM Sulsel, Hardaningsih, kegiatan audiensi berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Dalam pemaparannya, Hardaningsih menyampaikan, sebagai penanggung jawab yang mengawasi ribuan jenis produk obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan, dan pangan olahan, agar seluruh pihak bisa berpartisipasi dalam dukungan peningkatan dan manajemen serta tata kelolah pengawasan obat dan makanan untuk meningkatkan perlindungan kepada masyarakat dengan inovasi dan perubahan pola pikir.
"Sebab, semua upaya peningkatan kinerja tidak akan berjalan optimal tanpa peran aktif dari pelaku usaha, masyarakat, dan kementrian/lembaga lainnya," katanya.
Sebagaimana yang diketahui, paparnya, Makassar khususnya dan Sulsel pada umumnya adalah lumbung pangan dengan potensi sumber daya alam yang sangat memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan edukasi peningkatan mutu serta peran aktif masyarakat dalam mengelolah sumber daya pangan tersebut menjadi sebuah olahan yang tidak hanya bisa dinikmati sebagai bahan konsumsi, tapi juga mampu menjadi sarana peningkatan perekonomian bagi masyarakat.
"Badan POM sangat mengharapkan Salimah sebagai simpul masyarakat mampu menjadi perpanjangan tangan untuk mensosialisasikan program-program BPOM ke masyarakat. Dan utamanya mengurangi anggapan bahwa mengurus ijin ke BPOM itu sulit," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua PW Salimah Sulsel, Aisyah Ilyas mengucapkan terimakasih kepada BPOM yang telah memberikan kepercayaan kepada Salimah sebagai fasilitator, dan sekaligus menyampaikan laporan pelaksanaan sosialisasi keamanan pangan kepada 5 Fasilitator Daerah dan 60 UMKM.
"Peran serta Salimah sebagai organisasi kemasyarakatan salah satunya dalam pengembangan dan peningkatan usaha dan ekonomi kreatif, berjanji untuk menjadi fasilitator yang akan mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat terkait pentingnya berinovasi dan berkreasi memanfaatkan potensi sumber daya pangan yang ada di Sulsel, serta mengajak seluruh pihak berkomitmen untuk terus melayani dan melindungi masyarakat dan seluruh bangsa Indonesia dari olahan pangan, kosmetik, dan obat -obatan yang berbahaya," tutur Aisyah.
Semoga kunjungan dan silaturrahmi ini, lanjutnya, tidak hanya memberikan pengetahuan dan informasi tentang betapa pentingnya menjaga mutu dan kualitas dalam setiap produksi, tetapi juga mampu diaplikasikan sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan perekonomian serta kemajuan dalam bidang ketahanan pangan. Dan sekaligus semakin meningkatkan kemitraan Salimah dengan BPOM.