REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut meminta warga yang pernah kontak dengan istri bupati Garut, Diah Kurniasari, untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Langkah ini untuk mengantisipasi penyebaran virus pemicu Covid-19.
Diah dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 dan dijemput ambulans dari kediamannya di Pendopo Garut untuk dibawa ke rumah sakit, Rabu (3/2) malam. Perempuan yang merupakan ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut itu mesti menjalani isolasi di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan, kasus positif Covid-19 pejabat publik ini memang semestinya diumumkan secara luas. Dengan begitu, kata dia, masyarakat yang pernah kontak erat dapat segera memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan. “Mereka (pejabat publik) gaulnya ke sana ke sini. Jadi, yang pernah kontak erat dapat memeriksakan dirinya sendiri. Kalau puskesmas harus mencari sendiri kan bingung karena banyak,” kata dia, Jumat (5/2).
Leli mengatakan, masyarakat yang diimbau memeriksakan diri ini adalah yang merasa pernah kontak erat lebih dari 15 menit dalam jarak kurang dari satu meter, tidak pakai masker, dan mengalami gejala. “Periksa saja ke puskesmas. Ke puskesmas bilang kalau kontak erat,” ujarnya.
Bupati Garut Rudy Gunawan membenarkan istrinya harus menjalani isolasi setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara hasil tes swab Rudy negatif. Rudy meminta doa dari masyarakat Garut untuk kesembuhan istrinya. Ia juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Garut untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Berdasarkan data hingga Kamis (4/2), di Kabupaten Garut terdata total 6.521 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, bertambah 102 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 4.777 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 216 orang meninggal dunia. Sementara 1.113 orang lainnya masih menjalani isolasi mendiri dan 415 orang dirawat di rumah sakit.