Senin 08 Feb 2021 11:53 WIB

Jalur Stasiun Tawang-Alastuwa Masih Tergenang Banjir

PT KAI Daop 4 Semarang menyatakan jalur Stasiun Tawang-Alastuwa masih belum dilintasi

Banjir stasiun tawang (ilustrasi)
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Banjir stasiun tawang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT KAI Daop 4 Semarang menyatakan jalur KA lintas utara antara Stasiun Tawang dan Stasiun Alastuwa, Semarang, masih belum bisa dilalui akibat masih adanya rel yang tergenang banjir.

"Ada titik yang masih menggenangi rel, masing-masing dengan ketinggian ketinggiannya 21 cm di hulu dan 24 cm di hilir," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro di Semarang, Senin (8/2)

Baca Juga

Menurutnya, batas toleransi ketinggian maksimal air yang menggenagi rel yaitu 7,5 cm dari kopel. Akibat masih terputusnya jalur dari Stasiun Tawang Semarang ke arah timur, lanjut dia, perjalanan sejumlah KA masih harus dialihkan.

Beberapa kereta yang perjalannya hatus dialihkan, seperti KA Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya, KA Dhamawangsa jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya, serta KA Jayabaya jurusan Jakarta-Malang. Perjalanan kereta-kereta tersebut terpaksa dialihkan melalui jalur selatan melintasi Solo.

Sementara itu, dua hari pascabanjir pada Sabtu (6/2) lalu, kondisi Stasiun Tawang Semarang telah bersih dari genangan air. Menurut Krisbiyantoro, proses pembersihan kompleks stasiun telah selesai pada Senin pagi. Ia menambahkan kegiatan operasional di Stasiun Tawang sudah kembali normal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement