Senin 08 Feb 2021 16:25 WIB

Terdampak Banjir, Waktu Tempuh Tiga KA Jadi Lebih Panjang

Tiga jalur KA terdampak banjir Semarang yaitu Jayabaya, Argo Anggrek dan Dharmawangsa

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan mengukur ketinggian banjir pada lintasan kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Akibat banjir setinggi hingga 70 cm tersebut, PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang mengalihkan sejumlah rute perjalanan kereta api.
Foto: Antara/Aji Styawan
Karyawan mengukur ketinggian banjir pada lintasan kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Akibat banjir setinggi hingga 70 cm tersebut, PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang mengalihkan sejumlah rute perjalanan kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak tiga KA yang berada di wilayah Daop 8 Surabaya ikut terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Jarak tempuh tiga kereta menjadi lebih panjang karena terdapat perubahan pola operasi.

Adapun tiga KA yang ikut terdampak banjir di Semarang, yakni KA Jayabaya, KA Argo Anggrek dan KA Dharmawangsa. "Kami alihkan operasinya belok ke arah Gampringan belok ke arah selatan. Menuju ke arah Solo, Jogja, Purwokerto, lanjut ke arah Jakarta," kata Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arief saat dihubungi wartawan, Senin (8/2).

Perubahan pola operasi menyebabkan waktu tempuh perjalanan kereta api lebih panjang. Jadwal kedatangan tiga KA setidaknya mengalami keterlambatan sekitar 1,5 sampai dua jam. Atas kejadian ini, PT KAI Daop 8 Surabaya memohon maaf kepada para pelanggan.

Sejumlah wilayah di Kota Semarang dilanda banjir akibat hujan yang mengguyur sejak Jumat (5/2) hingga Sabtu. BPBD Kota Semarang mencatat banjir melanda berbagai titik di 10 kecamatan di kota tersebut. Perjalanan sejumlah kereta api yang melintas jalur utara pun ikut terganggu.

Sebelumnya,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono menyebutkan banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, akibat curah hujan tinggi. Bahkan, curah hujan di Semarang sudah masuk dalam kategori ekstrem.

"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu (6/2). Menurut dia, drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi tersebut sudah didesain untuk mencegah banjir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement