REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Kepolisian Daerah (Polda) Papua membenarkan informasi soal seorang tukang ojek dibunuh oleh sejumlah orang di Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Provinsi Papua pada Selasa (9/2) petang WIT.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan berdasarkan laporan Kapolres Puncak AKBP DH Saragih, korban yang belum diketahui identitasnya itu dibunuh oleh sekitar enam orang. Korban dalam perjalanan pulang setelah mengantar penumpang di arah bawah Kota Ilaga.
"Korban sebagai tukang ojek. Dia ke arah bawah untuk mengantar penumpang. Saat kembali dicegat oleh enam orang. Informasi yang kami terima, korban ditusuk. Korban sempat lari, namun kamudian terjatuh dan akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah," jelas Kamal di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Rabu (10/2).
Setelah menerima laporan ada warga yang terbunuh, sambung dia, Polres Puncak segera mendatangi lokasi kejadian. Namun kehadiran anggota kepolisian disambut dengan tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). "Anggota saat datang ke sana sempat ada keluar tembakan dari kelompok mereka. Yang jelas, itu dari KKB," kata Kamal.
Polres Puncak baru dibentuk pada 2020 dan telah memiliki markas komando tetap. Pembangunan polres dibantu oleh Pemkab Mimika.
Saat ini, personel polisi yang sudah ada di Polres Puncak sebanyak 120-an orang dari yang dibutuhkan sekitar 500 orang.