REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk (Wika) menargetkan bisa memperoleh kontrak baru senilai Rp 40,1 triliun sepanjang tahun 2021. Target tersebut meningkat dibandingkan perolehan kontrak baru tahun lalu yang mencapai Rp 23 triliun.
"Kami optimistis kinerja perseroan pada tahun 2021 bisa lebih baik dari tahun lalu," kata Sekretaris Perusahaan Mahendra Vijaya, Rabu (10/2).
Mahendra menyebutkan, sampai dengan akhir Januari 2021, raihan kontrak baru WIKA telah mencapai Rp 1,4 triliun. Sepanjang tahun ini, kontrak baru Wika diperkirakan akan didominasi proyek infrastruktur, EPC, serta proyek manufaktur kontruksi.
Dalam waktu dekat, Wika berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 3 triliun. Surat utang tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Wika Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp 2,5 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wika Tahap II Tahun 2021 dengam total dana Rp 500 miliar.
Menurut Mahendra, dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk memenuhi bridging loan yang sebelumnya didapatkan senilai Rp 3 triliun. Sementara dana yang terhimpun dari penerbitan sukuk akan digunakan perseroan sebagai modal kerja.