Jumat 12 Feb 2021 10:22 WIB

Presiden Biden: AS Darurat Nasional Pandemi Covid-19

Biden menargetkan pemberian 100 juta dosis vaksin Covid-19 dalam 100 hari pertamanya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Presiden terpilih Joe Biden menerima dosis kedua dari vaksin virus corona di Rumah Sakit ChristianaCare Christiana di Newark, Del., Senin, 11 Januari 2021. Vaksin ini diberikan oleh Kepala Perawat Eksekutif Ric Cuming.
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden terpilih Joe Biden menerima dosis kedua dari vaksin virus corona di Rumah Sakit ChristianaCare Christiana di Newark, Del., Senin, 11 Januari 2021. Vaksin ini diberikan oleh Kepala Perawat Eksekutif Ric Cuming.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, AS sedang menghadapi "darurat nasional" pandemi virus corona atau Covid-19. Pemerintahan Biden saat ini sedang berupaya untuk memasok vaksin Covid-19 untuk mencukupi program vaksinasi terhadap 300 juta warga AS. 

"Kami berada dalam keadaan darurat nasional. Ini akan menjadi salah satu tantangan operasional tersulit yang pernah kami lakukan sebagai sebuah bangsa. Ini akan memakan waktu lama," kata Biden, dilansir Aljazirah, Jumat (12/2).

Baca Juga

Biden menargetkan pemberian 100 juta dosis vaksin Covid-19 dalam 100 hari pertamanya menjabat sebagai presiden. Pada tiga minggu pertama, sebanyak lebih dari 26 juta dosis vaksin telah diberikan. Biden menargetkan 300 juta dosis vaksin pada akhir musim panas. 

“Kami sekarang berada di jalur yang tepat untuk memiliki cukup pasokan untuk 300 juta orang Amerika pada akhir Juli,” ujar Biden.

Biden mengatakan jumlah kematian akibat virus corona di AS kemungkinan akan mencapai 500.000 pada bulan depan. Dia mendesak warga Amerika untuk memakai masker sebagai 'tugas patriotik' untuk mencegah penyebaran virus corona.

Biden mengkritik penanganan pandemi virus corona dan program vaksinasi di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Menurut Biden, Trump tidak memiliki rencana untuk melakukan program vaksinasi bagi sebagian besar negara bagian. 

"Pendahulu saya, terus terang saja, tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar memvaksinasi ratusan juta orang Amerika. Pendahulu saya, terus terang saja, tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar memvaksinasi ratusan juta orang Amerika," ujar Biden.

Biden menekankan bahwa pemerintahannya sedang melakukan segala kemungkinan untuk meningkatkan pasokan vaksin dan kapasitas negara untuk memberikan suntikan. Pemerintahan Biden telah mengerahkan pasukan tentara yang bertugas aktif untuk membantu mendirikan lokasi vaksinasi massal di beberapa negara bagian. Hal ini sebagai dasar untuk meningkatkan program vaksinasi. Pada Kamis (11/2) Biden mengumumkan bahwa AS telah mendapatkan komitmen kontrak dari Moderna dan Pfizer untuk mengirimkan 600 juta dosis vaksin pada akhir Juli. 

“Kami menghargai kepercayaan yang telah ditunjukkan pemerintah AS dalam Vaksin Covid-19 kami,” kata CEO Moderna Stéphane Bancel dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement