Jumat 12 Feb 2021 13:50 WIB

 BUMD MUJ Bukukan Laba Capai Rp 152 Miliar pada 2020

MUJ bisa terus meningkatkan kontribusi dan manfaatnya untuk Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pengeboran minyak lepas pantai (ILustrasi)
Foto: Republika
Pengeboran minyak lepas pantai (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jabar, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), berhasil membukukan laba sebesar Rp 152 miliar pada 2020. Ini berarti laba MUJ terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. 

Tren positif dibukukan MUJ tersebut terjadi berkat keberhasilan mengembangkan bisnis selain usaha pengelolaan partisipasi interes (PI) di Wilayah Kerja migas Ofshore North West Java (ONWJ).

Keberhasilan mengembangkan bisnis Non- Participating Interest (Non-PI) hingga mencapai 23 persen dari seluruh laba di Tahun 2020 didapat karena kenaikan pendapatan Non-PI sebesar 7 persen dari Tahun 2019 dimana porsi Non-PI sebesar 16 persen.

“Alhamdulilah menutup tahun 2020 secara house closing unaudited MUJ, berhasil membukukan laba Rp 152 miliar,” ujar Direktur Keuangan & Umum MUJ, Punjul Prabowo dalam keterangan resmi perusahaan MUJ, Kamis (11/2).

Dalam angka, menurut Prabowo, MUJ meraih pendapatan Rp 262 miliar sepanjang 2020. Terdiri dari pendapatan PI Rp 201 miliar dan Non PI Rp 61 miliar.

Prabowo mengatakan, laba tersebut tidak lepas dari sejumlah strategi bisnis yang dirancang Perseroan dalam Rencana Kerja & Anggaran Perubahan (RKAP) 2020. Bahkan dari target, MUJ bisa melebihi ekspetasi 21 persen dari yang ditargetkan dalam RKAP 2020. Artinya, ada peningkatan laba dari target kerja pada 2020 senilai Rp 26 miliar.

“Meskipun pada tahun 2020 diguncang dengan situasi Pandemi Covid-19. Bagaimanapun juga MUJ tetap produktif dalam menjalankan bisnis, artinya ada strategi yang harus dijalankan dalam mencapai target, terutama memaksimalkan bisnis-bisnis MUJ di luar pengelolaan PI,” papar Prabowo.

Menurutnya, melalui anak perusahaan PT Energi Negeri Mandiri (ENM) agresivitas bisnis kegiatan jasa penunjang migas dan Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) sudah dimulai pada 2020. 

Di Kalimantan Selatan, MUJ memberikan layanan ketenagalistrikan Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply (DRUPS) 10 MVA untuk mendukung operasional industri di sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tanjung, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, pengadaan 4 Unit Mobile Rig 550 HP bersama PT Petrodrill Manufaktur Indonesia (Petrodril) yang memiliki workshop di Dawuan, Jawa Barat untuk kebutuhan hulu migas.

MUJ mengukuhkan usaha di bidang energi terbarukan melalui sinergi BUMD yakni Bersama PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar) dengan melakukan kerja sama pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Cirompang di Kabupaten Garut. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik di wilayah Garut Selatan.

Direktur Utama MUJ Begin Troys mengatakan, sinyal pemulihan ekonomi pada 2021 ini sudah mulai terlihat. Sehingga, ada optimisme bahwa MUJ bisa kembali membukukan laba yang telah ditargetkan.

“Setelah kita menjalankan beberapa usaha di tahun 2020 di tengah tantangan pandemi, kini kita ingin kembali ‘lari’ dan menatap optimis beberapa pengembangan usaha di luar PI pada tahun 2021. Sesuai harapan Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) agar MUJ bisa terus meningkatkan kontribusi dan manfaatnya untuk Jawa Barat," paparnya.

Pihaknya ingin mencapai rasio pendapatan perusahaan yang seimbang dari bisnis PI dan non PI. "Insya Allah kompisi-nya bisa 50 persen : 50 persen,” kata Begin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement