REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sutatang mengatakan sampai Selasa (16/2) sudah terdapat 2.000 hektare tanaman padi puso akibat tergenang banjir.
"Untuk sementara yang puso ini terdapat 2.000 hektare," kata Sutatang di Indramayu, Selasa (16/2).
Sutatang mengatakan jumlah areal persawahan yang terkena puso akibat bencana banjir itu belum terdata secara keseluruhan, karena sampai saat ini ada beberapa kecamatan belum melaporkan. Dia menjelaskan areal persawahan yang terendam banjir, memang cukup banyak, tetapi ada kategorinya yaitu ringan, sedang, berat dan sampai puso.
"Kalau yang puso ini sudah tidak dapat tertolong, sehingga butuh penanaman ulang," ujarnya.
Ia melanjutkan untuk daerah yang mengalami puso rerata berada di daerah hilir, karena air merendam cukup lama, sehingga menyebabkan kematian terhadap tanaman padi.
Sementara dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, terdapat 13.677 areal persawahan terdampak banjir yang melanda 21 kecamatan.