Rabu 17 Feb 2021 03:35 WIB

Jam Ganjil-Genap di Kota Bogor Dipangkas

Pemangkasan waktu ganjil-genap pekan depan di Kota Bogor karena faktor ekonomi.

Petugas gabungan dari Dishub Kota Bogor, Polresta Bogor Kota, Satpol PP Kota Bogor, dan Kodim 0606/Kota Bogor mengatur kendaraan bermotor yang sesuai dengan plat nomor ganjil saat pemberlakuan aturan ganjil-genap di Pos Sekat Simpang Yasmin, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021). Pemerintah Kota Bogor memberlakukan sanksi denda administratif untuk pelanggar aturan ganjil-genap sebesar Rp50 ribu hingga Rp250 ribu dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas gabungan dari Dishub Kota Bogor, Polresta Bogor Kota, Satpol PP Kota Bogor, dan Kodim 0606/Kota Bogor mengatur kendaraan bermotor yang sesuai dengan plat nomor ganjil saat pemberlakuan aturan ganjil-genap di Pos Sekat Simpang Yasmin, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021). Pemerintah Kota Bogor memberlakukan sanksi denda administratif untuk pelanggar aturan ganjil-genap sebesar Rp50 ribu hingga Rp250 ribu dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebijakan ganjil-genap kendaraan bermotor pada akhir pekan di Kota Bogor diperpanjang karena dianggap mampu menurunkan kasus positif Covid-19. Namun, jam pelaksanaannya akan dipangkas lebih singkat. Yakni, mulai pukul 09:00 WIB hingga 18:00 WIB.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan alasan perubahan jam ganjil-genap bagi kendaraan bermotor. Itu menurutnya untuk menyesuaikan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

"Kami memikirkan masyarakat secara menyeluruh. Kami berusaha keras menurunkan kasus positif Covid-19, tapi di sisi lain sektor ekonomi juga harus diperhatikan," katanya.

Menurut Susatyo perubahan jam memungkinkan pedagang yang berdagang pada pagi hari dan malam hari masih tetap bisa beroperasi.

Pada pelaksanaan ganjil-genap pekan depan, kata dia, Pos Sekat dan titik checkpoint juga akan dievaluasi. Apakah masih sama seperti pekan lalu atau dikurangi. "Atau hanya Pos Sekat saja tanpa titik checkpoint," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement