Rabu 17 Feb 2021 13:31 WIB

Pegadaian Raih Kinerja Positif di Masa Pandemi

Jumlah nasabah Pegadaian mengalami peningkatan 22 persen selama pandemi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pegadaian (Persero) terus menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun anggaran 2020. Pendapatan usaha Pegadaian meningkat 24,27 persen dari sebesar Rp 17,67 triliun pada 2019 menjadi Rp 21,96 triliun pada 2020.
Foto: ABRIAWAN ABHE/ANTARA
PT Pegadaian (Persero) terus menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun anggaran 2020. Pendapatan usaha Pegadaian meningkat 24,27 persen dari sebesar Rp 17,67 triliun pada 2019 menjadi Rp 21,96 triliun pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) terus menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun anggaran 2020. Pendapatan usaha Pegadaian meningkat 24,27 persen dari sebesar Rp 17,67 triliun pada 2019 menjadi Rp 21,96 triliun pada 2020.

Direktur Utama Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, pertumbuhan juga meliputi aset Pegadaian yang saat ini Rp 71,47 triliun atau naik 9,4 persen dari 2019 yang sebesar Rp 65,32 triliun. "Jumlah nasabah juga mengalami peningkatan 22,15 persen dari 13,86 juta orang menjadi 16,93 juta orang. Omzet pembiayaan yang disalurkan meningkat 13,34 persen sebesar Rp 145,63 triliun pada 2019 menjadi Rp 165,06 triliun pada 2020," ujar Kuswiyoto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/2).

Kuswiyoto menyampaikan data laporan keuangan Pegadaian 2020 telah dipublikasikan di beberapa koran nasional sebagai wujud keterbukaan informasi dalam rangka implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Kuswiyoto menyatakan rasa syukur atas pencapaian yang diraih perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif sebagai dampak dari pandemi Covid-19, Pegadaian tetap mempunyai ketangguhan dalam menghadapi krisis.

"Kami tentu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada seluruh nasabah yang tetap loyal kepada Pegadaian, serta terus-menerus memanfaatkan produk dan layanan Pegadaian sebagai solusi keuangan yang dihadapi di masa pandemi," ungkap Kuswiyoto.

Sepanjang 2020, Pegadaian berhasil mencatatkan laba Rp 2,02 triliun, serta mencatatkan kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari Rp 154 miliar pada 2019 menjadi Rp 2,12 triliun pada 2020.

"Penambahan penempatan dana sebagai cadangan kerugian tersebut merupakan bagian dari manajemen risiko untuk mengantipasi kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan di masa yang akan datang sebagai akibat penurunan kualitas pembiayaan," ucap Kuswiyoto.

Kuswiyoto menyampaikan, selama 2020 Pegadaian telah meluncurkan berbagai produk dan layanan yang membantu masyarakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi. Program yang dilaksanakan antara lain restrukturisasi dan relaksasi kredit, Gadai Peduli dengan bunga nol persen, serta penyaluran subsidi bunga UMKM.

Selain itu Pegadaian juga menggelar berbagai program CSR seperti penyerahan bantuan tunai, sembako, alat kesehatan, alat pelindung diri untuk pertugas kesehatan, mobil ambulans, dan bantuan lain dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.

Kuswiyoto menyampaikan, Pegadaian juga terus melakukan transformasi digital sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Kuswiyoto menyebut Aplikasi Pegadaian Digital telah digunakan 2,1 juta nasabah dengan 3,4 juta transaksi senilai Rp 5,1 triliun selama 2020.

"Kami tentu senang, transformasi digital yang dijalankan Pegadaian dapat diterima dan dimanfaatkan masyarakat. Selain memberikan kemudahan, akurasi, keamanan dan kecepatan transaksi, hal ini sejalan program pemerintah dalam membangun Industri 4.0," kata Kuswiyoto menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement