REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan analitik Globaldata memproyeksikan, pasar asuransi umum di Indonesia di Indonesia tumbuh 21 persen pada 2025. Dari sisi premi tertulis bruto, nilainya diperkirakan naik dari Rp 63,87 triliun pada 2020 menjadi Rp 77,53 triliun pada 2025.
Globaldata telah merevisi perkiraan asuransi Indonesia setelah wabah Covid-19. Berdasarkan data terbaru, industri asuransi umum Indonesia diperkirakan mengalami penurunan sebesar 4,6 persen pada tahun lalu terutama karena dampak pandemi terhadap ekonomi. Tapi, pasar asuransi diproyeksikan pulih dan tumbuh 2,9 persen pada 2021.
Analis asuransi di Globaldata Rakesh Raj menyebutkan, pembatasan aktivitas komersial dan penurunan konsumsi domestik menyebabkan penurunan tajam terhadap permintaan asuransi umum.
Dilansir di situs resmi Globaldata, Kamis (18/2), dampak pandemi paling signifikan terjadi pada asuransi properti yang menyumbang hingga 33 persen dari asuransi umum. Asuransi properti diperkirakan turun 6,2 persen pada 2020 karena pembatasan yang diberlakukan pada konstruksi dan aktivitas komersial lainnya.
Tapi, Globaldata menyebutkan, sektor properti akan membaik pada tahun ini seiring dengan prioritas pemerintah terhadap investasi infrastruktur.
Tantangan lainnya dirasakan pada asuransi kredit. Jenis asuransi yang menyumbang 21 persen dari total premi asuransi umum pada 2019 ini diperkirakan akan terhambat pertumbuhannya di tengah volatilitas ekonomi dan peningkatan risiko kredit macet.