Jumat 19 Feb 2021 08:41 WIB

WhatsApp Bagikan Rencana Kebijakan Privasi Baru

WhatsApp melabeli percakapan bisnis yang menggunakan hosting Facebook.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sebuah ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi pesan media sosial Whatsapp (kiri dan kanan), signal dan telegram.
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Sebuah ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi pesan media sosial Whatsapp (kiri dan kanan), signal dan telegram.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- WhatsApp pada Kamis (18/2) membagikan lebih banyak informasi menjelang peluncuran kebijakan privasi baru. Dilansir dari CNET, Jumat (19/2) WhatsApp mengatakan dibawah kebijakan yang diperbarui, pengguna bisnis memiliki opsi untuk menggunakan layanan hosting dari Facebook.

Pengguna bisa menggunakan layanan untuk mengelola obrolan WhatsApp dengan pelanggan, menjawab pertanyaan dan mengirim informasi seperti tanda terima pembelian. Jika Anda berkomunikasi dengan Whatsap bisnis, itu bisa terlihat.

Baca Juga

Informasi itu bisa digunakan untuk pemasaran, yang dapat mencakup iklan di Facebook. WhatsApp mengatakan melabeli percakapan dengan bisnis yang menggunakan layanan hosting Facebook.

Dalam FAQ yang diterbitkan bulan lalu, WhatsApp menanggapi kekhawatiran bahwa mereka membagikan informasi pribadi dengan Facebook. Perusahaan tersebut mencatat pembaruan tidak mempengaruhi privasi pesan dengan teman dan keluarga.

Sebaliknya, informasi hanya berkaitan dengan bisnis pengiriman pesan melalui platform. WhatsApp juga mengatakan pembaruan memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara mengumpulkan dan menggunakan data.

Perusahaan menghadapi reaksi yang cukup frontal untuk memaksanya menunda pembaruan bulan lalu. Banyak pengguna beralih ke aplikasi terenkripsi lain seperti Signal dan Telegram akibat rencana pembaruan provasi ini. Pengguna memiliki waktu hingga 15 Mei untuk meninjau dan menerima kebijakan baru WhatsApp.

“Kami yakin orang-orang mencari aplikasi agar dapat diandalkan dan aman, meskipun itu mengharuskan WhatsApp memiliki data terbatas. Kami berusaha keras untuk mempertimbangkan keputusan yang kami buat dan kami akan terus mengembangkan cara baru untuk memenuhi tanggung jawab ini dengan informasi yang lebih sedikit, tidak lebih,” ujar perusahaan itu dalam kiriman blog, Kamis (18/2).

WhatsApp mengarisbawahi pesan pribadi akan tetap terenkripsi end-to-end. Jadi WhatsApp tidak akan dapat membaca atau mendengarkannya. Platform ini membagikan pembaruan langsung dalam fitur Statusnya. WhatsApp juga mengatakan akan melakukan lebih banyak hal untuk memperjelas kebijakan mereka di masa mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement