REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat berupaya agar pemulihan ekonomi bisa berjalan maksimal di akhir 2021 hingga 2022. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) diharapkan menjadi leading sector pemulihan ekonomi Kota Sukabumi.
"Bagaimana Diskumindag jadi daya ungkit ekonomi dan mendorong masyarakat meningkat kapasitas ekonomi dan pelaku usaha diberdayakan dan disehatkan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri Forum Perangkat Daerah (FPD) Rencana Kerja Tahun 2021 Diskumindah Kota Sukabumi, Senin (22/2).
Fahmi mengatakan, saat ini Kota Sukabumi masuk fase keempat fokus pembangunan, yakni pemantapan daya saing daerah menuju kehidupan masyarakat yang unggul. Fahmi menilai, Diskumindag mempunyai peran kuat dan strategis pada fase keempat ini.
Fase keempat ini, lanjut Fahmi, jauh lebih berat dan usaha kuat karena ada beban tambahan pandemi Covid-19. Padahal pada fase 2021-2023 ada sejumlah isu strategis yang berhubungan dengan Diskumindag.
Misalnya pembangunan double track yang terkait keberlanjutan pasar Tipar Gede dan kawasan pusat perekonomian sekitar. Harapannya kantong ekonomi bisa ditata secara manusiawi dan lebih beradab untuk meningkatkan ekonomi.
Kedua, peningkatan pengelolaan sarana distribusi perdahangan yakni penyelesaian pembangunan pasar rakyat modern eks Pasar Pelita, revitalisasi Pasar Lembursitu yang rencananya tuntas pada 2021. Selain itu optimalisasi Warung Kece Sukabumi Mart (Kece S-Mart), galeri produk UMK/IKM dan ekonomi kreatif, pembangunan revitalissi pasar Kaum, peningkatan kawasan penataan pedagang kaki lima dan asongan di tiga ruas jalan ditata seperti di jalur pedestrian Jalan Ahmad Yani.
Kepala Diskumindag Kota Sukabumi Ayi Jamiat mengatakan, upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi terus dilakukan. Harapannya hal ini dapat menggerakan roda perekonomian warga.