Selasa 23 Feb 2021 02:39 WIB

Vaksinasi Tahap Kedua di Solo Sasar 30 Ribu Orang

Pedagang pasar dan pelayan publik termasuk prioritas vaksinasi di Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis menyuntikan Vaksin Sinovac kepada penerima vaksin saat Vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Kota Solo menerima 10.620 dosis vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan dan mulai melakukan vaksinasi tahap pertama di 33 fasilitas kesehatan (Faskes) yang terdiri dari 17 Puskesmas, satu Klinik Bhayangkara dan 14 rumah sakit yang tersebar di Kota Solo.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas medis menyuntikan Vaksin Sinovac kepada penerima vaksin saat Vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Kota Solo menerima 10.620 dosis vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan dan mulai melakukan vaksinasi tahap pertama di 33 fasilitas kesehatan (Faskes) yang terdiri dari 17 Puskesmas, satu Klinik Bhayangkara dan 14 rumah sakit yang tersebar di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada akhir Februari 2021. Sebanyak 70 ribu dosis vaksin telah diterima Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo pada Ahad (21/2).

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua sebanyak 117 ribu orang. Sedangkan vaksin yang diterima baru 70.000 dosis. Dengan jumlah vaksin yang ada tersebut, DKK memprioritaskan 30 ribu orang terlebih dahulu untuk mendapatkan vaksin tahap kedua.

Baca Juga

"Prioritas pertama menyelesaikan tenaga kesehatan (nakes) ada 5.877 yang blm selesai. Karena orang dengan penyakit komorbid sudah boleh, akhirnya dibuka," kata Siti kepada wartawan, Senin (22/2).

Selain menyelesaikan nakes, prioritas vaksinasi tahap kedua yakni TNI/Polri, pedagang pasar tradisional, sebagian lansia, pelayan publik termasuk wartawan, serta pejabat di lingkungan kecamatan dan kelurahan.

"Jadi 30 ribu itu yang benar-benar prioritas, yaitu nakes sekitar lima ribu, TNI/Polri ada 2.000, masih 23 ribu itu pedagang pasar tradisional dan pelayan publik," ucap dia.

Baca juga : Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid

Proses pendataan dilaksanakan secara teliti. Misalnya pedagang pasar tradisional, dipastikan benar-benar pedagang yang mengelola kios di pasar tersebut. Jika yang mengelola kios merupakan anak pedagang, maka yang divaksin anaknya.

Siti menyatakan, vaksinasi tahap kedua dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin. Karenanya, dia memberikan pengertian kepada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait vaksinasi semuanya akan divaksin tetapi ada jadwalnya.

Vaksinasi Covid-19 tahap kedua dilaksanakan oleh 38 fasilitas kesehatan (faskes) yang terdiri dari rumah sakit, puskesmas dan klinik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement