Rabu 24 Feb 2021 00:13 WIB

Afghanistan Mulai Vaksinasi Covid-19 dengan Dihantui Konflik

Tahap pertama vaksin Covid-19 Afghanistan dengan 500 ribu dosis vaksin.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 yang ditujukan untuk menyuntik ratusan ribu orang pada Selasa (23/2).
Foto: AP/Bruna Prado
Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 yang ditujukan untuk menyuntik ratusan ribu orang pada Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Afghanistan meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 yang ditujukan untuk menyuntik ratusan ribu orang pada Selasa (23/2). Padahal di saat yang sama negara itu dihantui serangan hampir setiap hari oleh pemberontak.

Pemerintagh Afghanistan memutuskan dokter, personel keamanan, dan jurnalis termasuk di antara mereka yang menerima dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca. Vaksin tersebut disumbangkan oleh India pada awal bulan ini.

Baca Juga

"Hari ini, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Afghanistan atas peluncuran tahap pertama vaksin Covid-19 (drive) dengan 500 ribu dosis vaksin. Ini adalah kesempatan besar bagi rakyat Afghanistan," kata Presiden Afghanistan Ashraf Ghani saat suntikan pertama dilakukan dilansir dari Arab News pada Selasa (23/2).

"Kami tidak mengharapkan keajaiban apa pun, tapi mari kita bantu kampanye ini agar dilaksanakan dengan adil," ujar pelaksana tugas menteri kesehatan Afghanistan Waheed Majroh.

Afghanistan diyakini telah terpukul parah oleh pandemi Covid-19 pada tahun lalu. Tetapi lockdown terbatas dan sektor perawatan kesehatan yang bobrok telah menghambat kemampuan negara itu untuk melacak virus.

Baca juga : Viral Jokowi Berani Jalan Sendiri di Sawah Saat Hujan Petir

Secara resmi negara itu hanya mencatat 55.600 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan sekitar 2.430 kematian. Tetapi survei yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan negara itu Agustus lalu memperkirakan bahwa hingga 10 juta orang, hampir sepertiga dari populasi, mungkin telah terinfeksi virus corona.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement