Kamis 25 Feb 2021 07:55 WIB

Kalah dari Madrid, Gasperini Kecam Wasit

Pertandingan ini seperti bunuh diri untuk olahraga.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
 Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini  memberi isyarat selama pertandingan sepak bola enam belas putaran Piala Italia antara Atalanta BC dan Cagliari di Stadion Gewiss di Bergamo, Italia, 14 Januari 2021
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini memberi isyarat selama pertandingan sepak bola enam belas putaran Piala Italia antara Atalanta BC dan Cagliari di Stadion Gewiss di Bergamo, Italia, 14 Januari 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gian Piero Gasperini mencela wasit secara umum setelah Atalanta hanya bermain dengan 10 orang saat melawan Real Madrid. Menurut Gasperini mereka mencoba untuk menghapus kontak apa pun, dan itu seperti bunuh diri untuk olahraga.

Pelatih sangat marah setelah kekalahan kandang 1-0 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (25/2) dini hari WIB, karena Remo Freuler langsung mendapat kartu merah setelah hanya 17 menit. Itu dianggap peluang mencetak gol yang jelas, meskipun Ferland Mendy tampaknya akan melebar dan mempersiapkan umpan silang.

"Pertandingannya jadi sangat kacau. Musim lalu, setelah kekacauan mutlak, aturan handball disortir. Sekarang kami memiliki godaan untuk menghapus segala bentuk kontak dalam sepak bola dan itu bunuh diri untuk olahraga," kata Gasperini, dikutip dari Football Italia, Kamis (25/2).

"Saya baru saja dilarang karena mengatakan sesuatu di Serie A, jika saya mengatakan sesuatu sekarang maka UEFA akan melarang saya selama sebulan. Tapi ini bunuh diri sepakbola. Kami tidak bisa memiliki wasit yang tidak pernah memainkan permainan dan tidak tahu perbedaan antara tantangan dan pelanggaran," jelasnya.

Menurutnya, jika wasit tidak dapat membedakannya, ia meminta agar mereka harus pergi dan mendapatkan pekerjaan yang berbeda. Mereka, kata Gasperini, seharusnya membuat orang yang bermain sepak bola menjadi wasit.

"Wasit juga memiliki tayangan ulang video sekarang, mereka memiliki semua yang dibutuhkan untuk menilai, namun bahkan dengan tayangan ulang mereka salah," ujarnya.

"Anda menunggu begitu lama untuk acara ini dan kemudian akan hancur. Kami mungkin saja kalah, saya tidak mengeluh tentang hasilnya, tapi setidaknya kami bisa memainkan permainan kami," pungkas Gasperini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement