REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 tetap menunggu uji klinis vaksin Nusantara untuk bisa dimasukkan dalam program vaksinasi nasional. Vaksin Nusantara mulai dikenal masyarakat karena dikembangkan oleh mantan menteri kesehatan (menkes) Terawan Agus Putranto dengan menggunakan metode teknologi sel dendritik.
"Pada prinsipnya pemerintah terbuka untuk seluruh pengembangan vaksin dalam negeri," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (23/2) petang.
Wiku menegaskan, meski pemerintah terbuka dengan seluruh pengembangan vaksin yang ada, vaksin yang akan digunakan untuk masyarakat tetap harus sesuai dengan kajian ilmiah dan teruji. Sehingga, kandidat vaksin tersebut harus potensial dan teruji secara klinis.
"Dalam masa pandemi, pemerintah terus mendukung dan mengawal pengembangan vaksin yang tentu harus didasarkan pada ilmu, metode ilmiah, dan diuji di lab sampai menghasilkan kandidat vaksin yang potensial," katanya.
Kandidat vaksin, ujar Wiku, juga harus melalui tahapan uji praklinik menggunakan hewan perco baan dan menghasilkan kandidat yang aman dan efektif menimbulkan antibodi di hewan percobaan. (sapto andika candra ed:mas alamil huda)