REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat menjaga ketat Kafe RM di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), menyusul insiden penembakan di lokasi itu yang menewaskan tiga orang, termasuk anggota TNI AD pada Kamis (25/2) pukul 04.30 WIB.
Pantauan di lokasi pada Kamis siang, selain terpasang garis polisi, juga penyidik dari kepolisian dan Polisi Militer AD silih berganti memantau tempat kejadian perkara (TKP). Adapun aktivitas tersebut serta pengaturan lalu lintas untuk kepentingan penyidikan di Jalan Lingkar Luar Barat menyebabkan kepadatan arus lalu lintas.
Tidak banyak warga sekitar yang mengetahui langsung hal tersebut. Salah seorang penjaja minuman yang tidak disebutkan namanya mengatakan, ia sempat mendengar suara tembakan pada dini hari. "Ada tembakan, sampai para pengunjung perempuan di dalam dibawa keluar," ujar dia.
Menurut dia, kafe tersebut terus buka hingga dini hari. Bahkan saat PPKM mikro berlangsung, yang mana seharusnya tempat semacam itu dibatasi operasionalnya, kafe buka seperti biasanya. "Buka terus tempatnya, biasanya saya jualan dekat sini, sampai mau pagi pun masih buka," kata dia.
Dia tak mengetahui pasti siapa yang terlibat dalam insiden penembakan tersebut, namun dia mengetahui ada salah satu karyawan kafe yang meninggal." Yang biasanya mengantar minuman itu yang meninggal. Saya tahu bener orangnya," kata dia.
Baca juga : Penembakan di Cengkareng, Propam Cek Ulang Pemegang Senpi
Sebelumnya, penembakan menewaskan tiga orang terjadi di kafe kawasan Cengkareng Barat, Jakarta Barat pada pukul 04.30 WIB. "Benar terjadi kasus penembakan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia," kata Kapolres Metro Jakbar Kombes Ady Wibowo.
Ady mengatakan, penyidik Polres Metro Jakbar dan Polda Metro Jaya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan pendalaman terkait penembakan tersebut.