Kamis 25 Feb 2021 15:29 WIB

BPBD Tasikmalaya Tunggu Rekomendasi PVMBG

Rekomendasi tersebut terkait kasus pergerakan tanah di sejumlah wilayah

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Pergerakan tanah di Tasikmalaya, Jawa Barat
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Pergerakan tanah di Tasikmalaya, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah melakukan kajian di sejumlah wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami pergerakan tanah. Beberapa wilayah yang dikaji adalah Kecamatan Gunungtanjung dan Cibalong.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, PVMBG telah melakukan kajian di sejumlah wilayahnya. Namun, hasil kajian itu tak bisa langsung diketahui. Hasil kajian akan dituangkan dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah setempat untuk penanganan selanjutnya.

"Untuk hasilnya akan disampaikan maksimal dua minggu. Tidak langsung hari itu ditinjau langsung keluar hasilnya, tapi harus diolah dulu datanya," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (25/2).

Ia menyebutkan, sejumlah wilayah yang didatangi tim PVMBG di antaranya adalah Kecamatan Gunungtanjung, Cibalong, Bantarkalong, dan Puspahiang. Sebelumnya, berdasarkan catatan Republika, terdapat sejumlah rumah warga yang rusak akibat pergerakan tanah di Kecamatan Gunungtanjung dan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah warga di wilayah itu masih mengungsi.

Nuraedidin mengakui, masih ada warga yang mengungsi di dua wilayah itu akibat terdampak pergerakan tanah. Namun, warga mengungsi di rumah keluarga atau kerabatnya.

Ia menambahkan, jika nantinya PVMBG merekomendasikan warga untuk relokasi, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu untuk merealisasikannya. "Kita akan koordinasi kembali untuk persiapannya. Karena kan relokasi harus ada prosesnya," kata dia.

Berdasarkan hasil kaji cepat PVMBG di wilayah Kecamatan Gunungtanjung, tepatnya di Kampung Munjul, Desa Bojongsari, terjadi ejadian gerakan tanah dan ambalasan di lokasi perkebunan mencapai 2 meter dan lebar 40 meter. Kejadian itu membuat 18 rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan akibat retakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement