REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Guguran abu Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara Kamis (25/2) sekitar pukul 10.08 WIB. Guguran teramati dengan jarak luncuran lebih kurang 1.500 meter di atas puncak (3.960 meter di atas permukaan laut).
"Guguran abu Sinabung jelas kelihatan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin.
Sedangkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur dan tenggara."Erupsi Sinabung terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 66 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 33 detik," ujarnya.
Saat ini Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga). Baik warga maupun petani disarankan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung. Selanjutnya, kata dia, pada radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
"Masyarakat yang berada dan permukiman di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar," ucap dia.