Sabtu 27 Feb 2021 16:36 WIB

Saat Generasi Salaf Berlomba-lomba Sholat Jamaah Awal Waktu

Para generasi salaf saling berlomba menjaga sholat jamaah awal waktu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Para generasi salaf saling berlomba menjaga sholat jamaah awal waktu. Ilustrasi sholat
Foto: Dok. Republika
Para generasi salaf saling berlomba menjaga sholat jamaah awal waktu. Ilustrasi sholat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang-orang saleh terdahulu begitu sangat menanti-nanti datangnya waktu sholat.

Mereka akan bergegas ke masjid untuk dapat melaksanakan sholat berjamaah. Bahkan mereka akan begitu sangat kecewa bila sampai tertinggal atau menjadi masbuk.  

Baca Juga

Sebagaimana dikutip Saaid. Net pada Sabtu (27/2), misalnya saja Ubay bin Hatim yang setiap waktunya begitu sangat merindukan datangnya waktu sholat. Dia mengatakan:

ما جاء وقت الصلاة إلا وأنا إليها بالأشواق، وما دخل وقت صلاة قط إلا وأنا لها مستعد “Tidaklah datang waktu sholat kecuali aku sangat merindukannya. Dan tidaklah tiba waktu sholat kecuali aku sudah siap (melakukannya.” Begitu pun Sufyan bin Uyainah yang bergegas bahkan sebelum adzan berkumandang.  

Sementara seorang qadi negeri Syam, Sulaiman bin Hamza al-Maqdisi bahkan semasa hidupnya hanya dua kali melaksanakan sholat wajib secara sendirian.

لم أصل الفريضة منفردًا إلا مرتين وكأني لم أصلهما قط “Aku tidak pernah sholat sendirian kecuali dua kali dan seakan aku tidak pernah melakukannya.”

 Selebihnya dia tidak pernah tertinggal berjamaah. Seolah tak pernah tertinggal berjamaah. Meski ketika dia mengabarkan tentang kebiasaanya itu yang tak pernah meninggalkan berjamaah, usianya hampir sembilan puluh tahun.  

Sementara Said bin Abdul Aziz akan menangis bila melewatkan sholat berjamaah. Itu karena merasa kehilangan keutamaan dan besarnya pahala berjamaah. 

Sedangkan penasihat Khalifah Umar bin Abdul Aziz yakni Maymun ibn Mahran sangat mencitai sholat berjamaah, bahkan dia mengaku bahwa sholat berjamaah lebih berharga dari apapun termasuk kekuasaan negeri Irak.  

Seorang tabiin terkemuka Sa’id bin al-Musayyib jug pernah mengatakan tentang konsistensinya sholat tepat waktu:  

ما فاتتني التكبيرة الأولى منذ خمسين سنة  “Aku tidak pernah melewatkan takbiratul ihram pertama sekali pun selama.” Lalu bagaimana reaksi kita bila tertinggal sholat berjamaah? 

Sumber: saaid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement