Sabtu 27 Feb 2021 22:13 WIB

Berapa Jumlah Ayat-ayat Hukum dalam Alquran?

Alquran mengandung ayat-ayat yang membicarakan soal hukum

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran mengandung ayat-ayat yang membicarakan soal hukum. Alquran (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Alquran mengandung ayat-ayat yang membicarakan soal hukum. Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kitab suci Alquran memiliki kandungan yang begitu lengkap sebagai pedoman hidup bagi umat islam. Salah satu bahasan pokoknya yakni mengenai hukum dalam syariat islam. Namun berapakah sebenarnya jumlah ayat suci Alquran terkait hukum?

Allah SWT telah menjelaskan segala sesuatunya dalam Alquran, وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ الۡـكِتٰبَ تِبۡيَانًا لِّـكُلِّ شَىۡءٍ "Dan Kami turunkan Kitab (Alquran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu (QS An-nahl ayat 89). 

Baca Juga

Kitab ini merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman, يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَيَتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ "Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukkan jalan-jalan (kehidupan) orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang saleh) dan Dia menerima tobatmu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana" (QS An-nisa: 26).

Dilansir dari laman Saaid pada Sabtu (27/2), para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah ayat hukum dalam Alquran.

Pendapat pertama, itu terbatas dalam jumlah tertentu, dan jumlah ayatnya pun berbeda. Ada yang menyebutkan 500 ayat, ada juga yang menyebutnya 200 ayat. Kemudian ada yang menyatakan hanya 150 ayat (Lihat kitab al-Mustashfa, dan kitab al-Mahsul).

Pendapat kedua, ini adalah pandangan mayoritas ulama. Disebutkan bahwa ayat-ayat hukum pada Alquran tidak terbatas pada angka. Untuk itu setiap ayat Alquran dapat menyimpulkan aturan tertentu. Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya, dia hampir tidak melewatkan satu ayat Alquran kecuali aturan di dalamnya.

Sumber: saaid 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

(QS. Al-Baqarah ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement