REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Puluhan rumah warga di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut sejak Sabtu dinihari. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar Bony B Layan menyebut banjir terjadi di tujuh lokasi di Saumlaki.
"Hujan sangat lebat mulai pukul 02.00 WIT hingga siang sehingga air meluap dan merendam rumah warga di tujuh lokasi di Kota Samulaki," katanya saat dikonfirmsi melalui ponsel, Sabtu (27/2).
Lokasi yang terendam banjir yakni kawasan Binasa Nega, toko Buku Rumpien, Jalan Lukas Fase, Mess Pengadilan Negeri, kawasan Kantor Pos, Pasar Baru Omene dan kawasan Lauran.
"Lokasi terparah di Mess Pengadilan Negeri. Sampai sekarang air belum surut di lokasi tersebut, sedangkan enam kawasan lain sudah surut,'' kata Bony.
Diakuinya, kawasan pemukiman mess Pengadilan Negeri merupakan daerah cekungan dan tidak ada saluran pembuangan, sehingga air masih tergenang hingga lebih dari pinggang orang dewasa."Tidak ada saluran air atau saluran pembuangan di kawasan itu. Tim SAR dan petugas BPBD sempat mengevakuasi sejumlah warga dengan menggunakan perahu karet," katanya.
Sampai berita ini ditulis tim reaksi cepat BPBD Kepulauan Tanimbar dan tim SAR serta personel TNI dan Polri masih berada di lapangan untuk memberikan pertolongan bagi warga yang rumahnya terendam banjir. Dia mengatakan sejauh ini masih banyak warga yang bermukim di kawasan Mess Pengadilan Negeri masih bertahan di rumah masing-masing dan belum bersedia untuk dievakuasi ke daerah yang lebih aman.
"Kami berharap air segera surut agar akses masyarakat bisa kembali normal,'' katanya.
Kepala Basarnas Ambon Mustari, dalam siaran pers yang diterima Antara mengatakan, telah mengerahkan tim melakukan penyelamatan kepada warga yang terjebak banjir.
"Tim penyelamat pos SAR Saumlaki telah dikerahkan sejak pukul 12.35 WIT untuk membantu warga dengan menggunakan satu unit rubber boat di kawasan perumahan Pengadilan Negeri,'' kata Mustari. Saat terjadi bencana hujan lebat dengan kecepatan angin 10-25 knot menyebabkan genangan setinggi dada orang dewasa, katanya.
Dilaporkan juga Kota Ambon juga dilanda angin kencang disertai hujan deras pada Sabtu petang, membuat warga yang sedang bersantai di lokasi rekreasi Tapal Kuda, Kecamatan Nusaniwe berhamburan karena khawatir atap rumah di lokasi tersebut roboh dan menimpa mereka.
Begitu juga pengendara motor yang melewati jembatan Merah Putih yang membentang di atas Teluk Ambon terpaksa menghentikan kendaraannya, sedangkan pengendara mobil harus memperlambat lajunya, karena angin bertiup sangat kencang.